GUNUNGKIDUL – Belum lama terbentuk, komunitas mahasiswa peduli kelestarian lingkungan yang bernama Green Campus Community Universitas Ahmad Dahlan (GCC UAD) sudah menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan.

Bekerjasama dengan Pusat Studi Eenergi dan Lingkungan UAD, GCC UAD menyelenggarakan pelatihan Ecobrik dan cangkang telur (Senin, 4/10) serta pelatihan pembuatan lilin dan sabun (Sabtu, 9/10) di Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Gunungkidul.

Tim pelatihan terdiri dari mahasiswa Aggota GCC UAD yang terbagi menjadi 2 tim pelatihan. Mereka didampingi dosen dari Tim Pusat Studi UAD.

Pelatihan diikuti belasan ibu-ibu warga Semanu yang antusias hingga 2 kali pelatihan. Desa Semanu adalah desa mitra UAD yang ditarget sebagai desa peduli sampah.

Dalam presentasinya, Isana Arum Primasari, S.T, M.T., Tim Pusat Studi UAD, menjelaskan bahwa pelatihan-pelatihan yang diajarkan adalah sebagai upaya 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle).

Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi sama ataupun fungsi lainnya.

Reduce adalah mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah.

Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Pembuatan Ecobrik sebagai bentuk penggunaan dan daur ulang sampah plastic. Sedangkan sedangkan pembuatan cangkang telur, lilin, dan sabun adalah upaya pemanfaatan sampah organik seperti cangkang telur dan minyak jelantah.

Dalam kegiatan ini, GCC UAD ingin menegaskan bahwa peduli lingkungan bisa dilakukan di mana saja dari mana pun berada bahkan di rumah sekaligus.

Ketua Divisi Pelatihan dan Pengabdian GCC UAD, Fadli Surya, mengatakan, “Pelatihan ini sebagai bentuk edukasi kepada warga, bahwa ada banyak cara untuk menjaga kelestarian lingkungan sekitar yang mampu kita usahakan.”

Pelatihan ini diharapkan tidak hanya menjadi pelatihan yang terkenang dalam visual. Namun, sebuah praktik nyata bagi mahasiswa dan warga Semanu khususnya. (*)

Kontributor: Herdila
Editor: Heru Prasetya