UMY Selenggarakan ICoSI untuk Kelima Kali

UMY Selenggarakan ICoSI untuk Kelima Kali

Smallest Font
Largest Font

BANTUL โ€“ Untuk kelima kalinya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan International Conference on Sustainable Innovation (ICoSI), Rabu (25/8) hingga Kamis (26/8). Acara digelar secara virtual bertema โ€œMaximizing Opportunities and Research for a Better Lifeโ€ menghadirkan 11 fokus konferensi dari berbagai multidisiplin.

Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP., IPM., dalam oepening ceremony 5th ICoSI 2021 (Rabu, 25/8) menyampaikan, pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat akademisi dan peneliti membangun gagasan serta penelitian untuk memaksimalkan kehidupan lebih baik.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

โ€Walaupun pandemi covid-19 masih berlangsung, penting untuk tetap melakukan penelitian sebagai bentuk dorongan serta resolusi peningkatan kualitas hidup masyarakat,โ€ tegasnya.

ICoSI yang kelima kalinya ini merupakan bentuk forum bertukar pikiran bagi para peneliti dengan output hadirnya sebuah inovasi yang berkelanjutan.

Ketua Pelaksana, Dr. Yeni Rosilawati, S.IP., S.E., M.M., menjelaskan terdapat 11 forum konferensi pada acara tahun ini dan terdiri dari berbagai multidisiplin ilmu. Beberapa forum terdiri dari multidisiplin ilmu, baik bidang kesehatan, teknologi, pertanian, teknologi, akutansi, ekonomi, hingga sosial-budaya.

โ€œDapat memperkuat dan mempertajam ilmu atau temuan baru, serta mampu melahirkan sebuah solusi atas suatu permasalahan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing,โ€ kata Dosen Ilmu Komunikasi UMY ini.

Yeni menyebutkan, terdapat lebih 1.300 abstrak dari 15 negara yang terkumpul untuk mengikuti konferensi ini. Negara-negara tersebut antara lain Australia, China, India, Irak, Malaysia, Maraguay, Filipina, Qatar, Rusia, Spanyol, Taiwan, Thailand, Jepang, Pakistan, dan Jerman.

Pada kesempatan yang sama, Dr. Yuko Harayama, Direktur Eksekutif Urusan Internasional RIKEN (institut penelitian afiliasi pemerintah Jepang) membahas tentang adanya Covid-19 menyebabkan aturan baru dalam aspek kehidupan, terkhusus pada pengembangan ilmu pengetahuan, inovasi, dan teknologi.

โ€Hadirnya Covid-19 memberlakukan aturan main baru, yang menghadirkan adanya kendala mobilitas, kendala hubungan orang ke orang, kendala sebagian besar institusi sosial, serta peningkatan ketidaksetaraan dan kesenjangan social, โ€œ katanya.

Covid-19 juga mempercepat transformasi digital, menyebabkan bertindak berbeda, misal aktivitas virtual menggantikan sebagian fisik, menemukan kembali arti komunitas dan solidaritas. โ€œSerta menilai apa yang penting, elemen kunci peran ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi,โ€ imbuh Konseptor Gagasan โ€˜Society 5.0โ€™ ini.

Yuko memberi gagasan pentingnya dorongan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi bagi masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19. โ€Memahami Covid-19, mengembangkan vaksin, alat terapi dan diagnostik, memahami dampak pada masyarakat, mengembangkan dan bereksperimen dalam sarana untuk beradaptasi dengan normal baru,โ€ urainya. (*)

Berita diterima mediamu.com dari rilis BHP UMY

Editor: Heru Prasetya

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow