BK UAD Borong Juara dalam Pekan Ilmiah Mahasiwa BK Nasional 2019

YOGYAKARTA — Kali ini, Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mendapatkan juara 2 dan juara 3 lomba poster Nasional.

Selengkapnya, peraih juara adalah: 1. Flovia (Universitas Kristen Indonesia), 2. Fikri (UAD), dan 3. Royhan (UAD). “Alhamdulillah, diborong swasta semua dan UAD Yogyakarta meraih dua medali,” kata Danang Sukantar, M.Pd, Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan Biro Kemahasiswaan dan Alumni/Bimawa UAD, Ahad (25/8/2019), didampingi Caraka Putta Bhakti, M.Pd selaku sumber informasi dan tim pembina.

Danang pun lantas ucapkan selamat dan sukses selalu kepada tim BK UAD Yogyakarta yang memeriahkan dan ikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Nasional 2019 yang diadakan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Bimbingan Konseling (BK)

Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari (Uniska) Banjarmasin.

Kegiatan yang berlangsung pada 22-24 Agustus 2019 diikuti puluhan peserta dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), baik di Kalimantan maupun dari luar Kalimantan: Uniska, UIN, ULM, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Kristen Indonesia, Universitas Hasanuddin dan lainnya.

Adapun lomba dalam kegiatan pekan ilmiah tersebut antara lain: lomba BK klasikal, essai, poster dan lomba debat.

Ketua HMJ BK Uniska Felinda mengatakan, kegiatan itu untuk menciptakan kompetensi di kalangan mahasiswa, khususnya mahasiswa BK. “Agar lebih inovatif dan kreatif menghadapi revolusi industri 4.0,” kata Felinda.

Dengan adanya kegiatan tersebut, menurut Caraka Putta Bhakti, M.Pd, setidaknnya mahasiswa memiliki bekal yang tidak hanya didapat di dalam perkuliahan saja.

Sementara itu, ditambahkan Danang Sukantar, M.Pd, kegiatan pekan ilmiah itu diharapkan bisa membuka peluang bagi mahasiswa di tingkat nasional.

“Dengan maksud menciptakan komunikasi, membuka pengembangan potensi dan pengembangan ilmu,” kata Danang Sukantar. Dalam pekan ilmiah itu, menurut Danang Sukantar, mahasiswa menyampaikan intelektualnya. “Setidaknya, hal ini akan meningkatkan nilai tawar di dunia kerja,” tandas Danang Sukantar. (/*)