Konferensi Internasional FAI UAD Angkat Isu-isu Terkini Terkait Kehidupan Berislam

Konferensi Internasional FAI UAD Angkat Isu-isu Terkini Terkait Kehidupan Berislam

Smallest Font
Largest Font

FAI UAD Konferensi Internasional dengan Tema “Islamic Studies in Contemporary Moral Context: Nurturing Faith, Knowledge, and Ethics”

YOGYA – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Islam in World Perspectives Symposium (IWOS) 2024 dengan tema “Islamic Studies in Contemporary Moral Context: Nurturing Faith, Knowledge, and Ethics” di ruang Amphitarium UAD Kampus 4, Rabu (14/8). Acara ini dihadiri oleh sekitar 500 peserta dan menampilkan 100 judul artikel terpilih yang dipresentasikan. 

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Simposium ini dibuka dengan sambutan oleh Dr. Nur Kholis, Wakil Rektor 1 Universitas Ahmad Dahlan, yang mengapresiasi kegiatan ini dan berharap kegiatan semacam ini terus berlanjut di tahun-tahun mendatang sebagai bagian dari syiar Islam sekaligus sebagai wadah diskusi tentang isu-isu penting dalam studi Islam.

Sementara itu, Dr. Arif Rahman, Dekan Fakultas Agama Islam, dalam sambutannya menyatakan bahwa Islam menawarkan wawasan mendalam tentang perilaku moral dan etika masyarakat. Di dunia saat ini, yang ditandai dengan perubahan cepat dan ambiguitas moral, studi Islam menyediakan kerangka kerja yang kuat untuk mengatasi tantangan moral kontemporer.

Kegiatan ini menghadirkan dua keynote speaker yang sangat ahli dalam bidangnya, yaitu Dr. Jonathan Davis Smith dari University of Leeds, United Kingdom, dan Dr. Riduwan dari Program Studi Perbankan Syariah UAD.

Dr. Jonathan Davis Smith dalam presentasinya mengeksplorasi bagaimana kelompok agama merespons tantangan etika yang dihadirkan oleh perubahan dan krisis lingkungan. Ia menekankan pentingnya Lived Religion atau agama yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai respon komunitas terhadap krisis lingkungan, menunjukkan bagaimana agama dapat menjadi sumber kreativitas dalam menghadapi tantangan global.

Sementara itu, Dr. M. Riduwan membahas dilema yang dihadapi perbankan syariah antara menjaga komitmen etis dan memenuhi kepatuhan hukum. Ia mengungkapkan bahwa bank syariah sering kali berada dalam posisi sulit ketika harus memilih antara kepatuhan hukum yang ketat atau mendukung pengusaha mikro melalui skema pembiayaan yang lebih berisiko, seperti Mudarabah. 

Kegiatan ini dimulai pukul 07.30 dan berlangsung hingga pukul 11.30, dilanjutkan dengan sesi presentasi paralel dari para pemakalah dan berakhir pada pukul 14.30 WIB.

Pada akhir acara, IWOS 2024 memberikan penghargaan untuk beberapa kategori pemakalah terbaik serta penghargaan khusus bagi kampus yang mengirimkan artikel terbanyak.

Dengan demikian, IWOS 2024 tidak hanya menjadi ajang akademik, tetapi juga wadah untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi antar peneliti bidang Islamic studies dalam menjawab tantangan moral kontemporer melalui studi Islam. FAI UAD berharap simposium ini terus menjadi agenda tahunan yang berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan Islam yang relevan dengan tantangan zaman. (*) 

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    1
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow