Dosen UAD Laksanakan Program Literasi Anak dalam Bahasa Inggris

YOGYA – Salah satu dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan program kepada masyarakat di Kricak Kidul, Kelurahan Kricak, Tegalrejo, Yogyakarta.

Program ini berupa pengenalan Bahasa Inggris sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dilakukan tanggal 9 dan 23 Desember 2022.

“Merupakan salah satu bentuk pengembangan literasi pada anak,” kata Soviyah, S.Pd., M.Hum., dosen yang melaksanakan program itu, dalam rilis dikirimkan ke mediamu.com. Kegiatan diikuti 20-an anak di Masjid An-Nuurotain, Kricak Kidul.

Menurut Soviyah, pengembangan literasi anak sangat penting bukan hanya untuk meningkatkan kemampuan baca dan tulis, juga membangun landasan bagi tujuan lebih luas. Tujuan dimaksud adalah membentuk generasi Indonesia agar mampu berpikir kritis dalam menyikapi setiap informasi yang massif dan dinamis.

Tujuan kegiatan, jelasnya, untuk memperkenalkan Bahasa Inggris kepada anak dengan cara menyenangkan melalui story telling. Materi disesuaikan usia anak, kegiatan dikemas beragam antara lain vocabulary learning, English games, dan story telling.

Ia memberikan apresiasi atas semangat belajar anak-anak ketika mengikuti rangkaian program pengabdian tersebut.

“Mereka memperlihatkan antusiasme dan motivasi belajar yang tinggi. Ini adalah modal awal yang penting untuk pengembangan literasi mereka,” katanya.

Pengabdian masyarakat ini disambut positif warga. “Alhamdulillah sebagai perwakilan warga saya merasa senang, anak-anak juga senang,” kata Gibran Darilsallam, Ketua Kelompok Remaja Masjid An-Nuurotain.

Menurut Gibran, peserta pelatihan bisa menerima pembelajaran Bahasa Inggris meskipun yang mengajarkan adalah sosok asing bagi mereka. Ini bukan hal mudah, terlebih lagi materinya adalah Bahasa Inggris. Banyak anak tidak percaya diri kalau ditanya tentang Bahasa Inggris terlebih oleh orang yang belum dikenal.

“Tetapi saya lihat dan dengar sendiri, mereka merasa senang, fun, dan percaya diri walau belum bisa Bahasa Inggris,” katanya. (*)

Editor: Heru Prasetya