RCB UMP Buat Rumah Karantina Covid-19

Jul 26, 2021 - 17:53 · 9296 Reads

RCB UMP cek kesehatan di Rumah Karantina Covid-19. Foto: Humas UMP

PURWOKERTO – Relawan Covid Banyumas (RCB) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah, mendampingi pasien Covid-19 dengan bekerja ekstra untuk melawan wabah virus Covid-19.

Ketua KKN, Sultan Dzikrillah Akbar, mengatakan, Rumah Karantina Pondok Selamet Baturaden merupakan salah satu titik penempatan mahasiswa relawan.

Also Read Kajian Ahad Pagi Masjid IC UAD Digelar Secara Blended

Seperti disampaikan Tegar Roli, Humas UMP, sebanyak 24 mahasiswa UMP melaksanakan kegiatan relawan di lokasi ini dengan koordinator lapangan Teteg Waluyo.

Mahasiswa relawan dalam menjalankan kegiatan RCB ini ditugaskan untuk melaksanakan kegiatan rutin. “Dan menyiapkan beberapa program kerja,” kata Tegar Roli, Senin (26/7).

Kali ini, UMP menerjunkan 137 orang mahasiswa sebagai sukarelawan untuk membantu percepatan penanganan Covid-19 di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Mahasiswa tersebut akan diperbantukan di 16 titik, di antaranya Rumah Karantina serta 10 Puskesmas kota dan sekitarnya.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN RCB, Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep, mengatakan, kegiatan rutin yang dilaksanakan di rumah karantina ini meliputi cek kesehatan, senam pagi, menulis SOAP atau rekam medis, mencatat obat masuk-keluar, penerimaan pasien dan evaluasi kepulangan pasien.

Also Read Tim PPM PBI UAD Gamifikasi Pembelajaran Bahasa Inggris di SMP Muhdasa

Adapun untuk program kerja yang dilaksanakan, di antaranya edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), edukasi cuci tangan yang baik dan benar, edukasi tata cara batuk dan bersin yang baik dan benar, serta pembuatan video akhir dan press release.

Hingga 24 Juli 2021 jumlah pasien yang ada di Rumah Karantina ini sebanyak 29 orang dengan jumlah terpantau maksimal 40 orang pasien. Mayoritas pasien adalah perempuan berusia 40 tahun ke atas dengan gejala ringan.

Selain itu ada juga beberapa pasien yang termasuk ke dalam kategori pasien dalam pengawasan karena memiliki penyakit komorbid. “Sehingga dilakukan pemantauan secara rutin dengan berkunjung ke ruangan pasien tersebut untuk melakukan cek kesehatan dan mencatat perkembangan kesehatannya,” papar Ns. Endiyono, S.Kep., M.Kep. (*)