Syauqi Suratno dalam BA FAI UAD: Perubahan Global Begitu Cepat dan Tidak Terduga

Syauqi Suratno dalam BA FAI UAD: Perubahan Global Begitu Cepat dan Tidak Terduga

Smallest Font
Largest Font

YOGYA – Era pandemi merupakan situasi yang membuat logika manusia mau tidak mau harus berubah karena ada penyakit beredar dan mewabah di seluruh dunia. Di dunia yang kini telah berubah landscapenya, justru di sanalah banyak peluang (new landscape, new opportunity). Inilah sebagai sarana baru untuk berkhidmat di era pandemi.

Sebuah cara pandang kreatif menyikapi masa pandemi tersebut disampaikan Ir. Ahmad Syauqi Suratno, M.M. (Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PP Muhammadiyah) dalam Baitul Arqam Purna Studi Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (FAI UAD), Kamis (29/07).

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Dengan mengetahui karakter atau dampak virus Covid-19, maka akan diketahui pula perubahan pada bisnis atau cara berkhidmat lainnya,” katanya.

Virus Covid-19 telah memberikan dampak global dalam aspek kehidupan yang sangat luas seperti ekonomi, sosial, budaya, ekologis, politis, dan lain sebagainya. Aspek ekonomi misalnya dengan turunnya pendapatan, sosial dengan adanya social distancing, budaya dengan sulitnya melakukan budaya silaturahmi seperti dalam keadaan normal, ekologis dengan adanya pencemaran pada pabrik-pabrik tertentu, dan politis dengan adanya larangan melakukan perkumpulan sebuah forum karena PPKM.

Tantangan global adalah perubahan global yang terjadi begitu cepat dan tidak terduga. Perubahan mendorong pola bisnis ke lahan baru, adanya teknologi-teknologi baru yang memungkinkan terjadi perkembangan, seperti ojek tidak perlu lagi melakukan tawar-menawar, pengguna transportasi ojek tidak lagi datang ke pangkalan ojek, kini cukup dengan memesan melalui aplikasi ojek online.

Tanpa mengikuti perubahan, maka seseorang akan tertinggal. Seorang entrepreneur harus bisa berkreasi dan berinovasi. “Berani mengambil risiko dan kemampuan untuk dapat menyampaikan merupakan keahlian penting bagi entrepreneurial,” kata Syauqi.

Organisasi Muhammadiyah perlu banyak muballigh yang dapat mengambil langkah ke depan untuk mampu mendesaign standar baru dakwah. Di samping itu perlu banyak belajar dan antusias terhadap berbagai hal.

Setiap tujuan mungkin membawa berbagai jenis lingkungan belajar. Perbedaannya bervariasi tergantung pada nilai, budaya, dan tujuannya. Seiring perkembangan zaman, mindset para alumni harus berubah. Seseorang dapat bekerja dimana saja asal mempunyai keahlian, keilmuan, professional, serta skill komunikasi.

“Kalau Anda mau melamar pekerjaan, setiap apa yang Anda lakukan harus memberikan solusi, baik di sebuah lembaga pribadi atau organisasi. Harus memiliki prosedur dasar yang dapat dipertanggungjawabkan untuk meningkatkan kualitas, punya kekuatan jejaring/networking baik,” tegasnya. (*)

Wartawan: Afifatur Rasyidah I.N.A.
Editor: Sucipto

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Berita Terkait

Paling Banyak Dilihat