YOGYA - Kantor Layanan Lazismu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menutup akhir tahun 2023 ini mentasyarufkan zakat institusi semester genap tahun akademik 2022-2023. 

Pentasyarufan ini digelar pada Jumat (15/12) di Auditorium Gedung AR Fachrudin Unit A Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Turut hadir Rektor UMY Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM. ASEAN. Eng., beserta jajaran, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) D.I. Yogyakarta Dr. Nur Ahmad Ghojali, M.A., dan perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) se-DIY.

Disampaikan oleh Ketua Tim Zakat Institusi UMY Wildan Anwar, A.Md., semenjak Surat Keputusan yang baru keluar pada Agustus 2023, pihaknya sudah melakukan survei daerah di DIY, seperti Gunungkidul, Kulon Progo, Bantul, Sleman, dan Kota Yogyakarta. Meskipun tidak semua, paling tidak bisa memberi gambaran kondisi AUM dan pimpinan cabang - ranting di DIY

Terlebih, masih banyak AUM di DIY yang kondisinya masih jauh dari layak, baik secara infrastruktur dan kesejahteraan. Terutama di daerah seperti Kulon Progo dan Gunungkidul, sehingga ini menjadi perhatian untuk dibantu melalui zakat institusi.

Selama enam bulan, jumlah proposal yang masuk sebanyak 321, dengan prioritas utama di DIY. Namun, timnya juga membuka dari wilayah lain, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, dan Nusa Tenggara Timur.

Dari 321 proposal yang diajukan, hanya 85 yang lolos karena keterbatasan dana dari pihak kampus. “Dari sini, kita petakan lagi ke AUM mana yang akan disalurkan. Total dana yang dialokasikan mencapai Rp1.230.000.000,” papar Wildan.

Pada semester ini juga, UMY juga memanfaatkan barang-barang yang bisa direkondisi dan layak pakai untuk diberikan ke AUM. Salah satunya komputer yang dihibahkan ke-15 AUM di DIY.

Tak hanya komputer, beberapa barang yang masih bisa di-rekondisi seperti TV, meja kerja, lemari, dan lainnya juga dialokasikan dalam zakat institusi. Ada 19 AUM di DIY yang menerimanya.

Meskipun dari UMY menerima secara terbuka permohonan zakat institusi bagi AUM dan pimpinan yang membutuhkan, Wildan memaparkan ketentuan yang harus dipenuhi untuk bisa mencairkan zakat institusi ini, antara lain:

1. Peruntukan dana sesuai dengan yang tercantum pada proposal yang diajukan.
2. Proses pencairan bantuan melalui rekening BMT UMY.
3. Pencairan anggaran dengan sistem reimburse (tukar nota pembelian barang).
4. Surat permohonan pencairan dan laporan penggunaan dana harus ada tandatangan PRM/PRA/PCM/PCA dan disetujui oleh Tim Zakat Institusi.
5. Melampirkan nota pembelian barang atas nama UMY.
6. Surat permohonan pencairan bantuan dan lampiran nota pembelian barang dibuat rangkap 3 (tiga).
7. Pencairan bantuan dan laporan penggunaan dana paling lambat 16 Maret 2024.

Kemudian Rektor UMY menyambut baik adanya zakat institusi ini. Gunawan berharap agar bantuan ini bisa digunakan sebaik-baiknya serta ia juga mendorong pembenahan dari AUM dan pimpinan agar kondisinya menjadi lebih baik.

“Mohon bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dan mudah-mudahan Allah akan ridho atas program ini. (Kalau) rezeki UMY naik, zakat institusi akan naik juga,” ujar Gunawan.

Senada dengan Rektor UMY, PWM DIY mengapresiasi sekaligus optimis akan zakat institusi ini. Menurut Ghojali, zakat artinya berkah, namun masyarakat mengartikannya pada tataran membersihkan. 

“Maka ke depan, masyarakat sudah harus punya persepsi lebih tentang zakat. Kalau berkah, maka berlipat ganda. Misal, jika zakatnya 20,5 persen, maka Insya Allah akan berlipat ganda berkah yang diberi,” jelasnya.

Menurutnya, angka 20,5 persen sudah luar biasa. Namun, ia menilai penting juga meningkatkan persentase zakat ke depannya. Maka, Ghojali berharap tahun depan jumlah anggrannya bisa meningkat hingga 5 Miliar.

“Kalau pak Rektor mentasyarufkan, insya Allah kebaikannya akan berlipat ganda dan menjadi berkah,” ucap Ghojali.

Mewakili PWM DIY, Ghojali menghaturkan ucapan terima kasih kepada tim zakat institusi UMY membantu kelangsungan AUM di DIY. Bahkan, ia menilai para alumni bisa ikut membantu zakatnya. 

Apalagi, banyak di antaranya yang sukses, sehingga diharapkan bisa memberikan zakat institusi kepada almamater yang membesarkannya 

“Insya Allah (keberkahan) akan meningkat. Manfaatnya akan lebih luas. Dengan kemanfaatan yang lebih banyak ini, insya Allah keberkahan akan bertambah,” pungkas Ghojali. (*) 

Wartawan: Dzikril Firmansyah