BANTUL – Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan pembaruan data center merupakan hal yang harus dilakukan di era pesatnya perkembangan teknologi. Tujuannya agar kinerja berjalan lancar serta didukung infrastruktur yang baik.

“Data Center juga dapat mendukung layanan pembelajaran mahasiswa. Ada dua keterkaitan antara Data Center dengan pembelajaran, yakni memberikan edukasi dan pelayanan terhadap mahasiswa,” jelas Haedar.

Hal itu disampaikan dalam peresmian Data Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Kampus IV UAD, Sabtu (27 Dzulhijjah 1444 bertepatan 15 Juli 2023). Dalam acara di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah tersebut, Ketum PP Muhammadiyah didampingi Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T., dan Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dadang Kahmad, M.Si.

Data Center itu diharapkan dapat memberikan akses dan layanan yang lebih baik kepada para pengguna.

Menurut Kepala BSI UAD, Fiftin Noviyanto, S.T., M.Cs, Data Center berfungsi untuk mengelola jumlah data yang saat ini sudah semakin besar. “Alasan awal dibuatnya data center adalah membuat ruang server semakin rapi,” jelasnya.

Awalnya, BSI UAD ingin membuat ruang server yang sesuai. Kemudian, karena kebutuhan penyimpanan semakin bertambah dan jumlahnya semakin besar serta sistem yang dikelola semakin banyak, maka kehadiran Data Center menjadi sangat penting.

Terdapat perbedaan antara Data Center lama dengan Data Center terbaru. Perbedaan tersebut ada di aksesibilitas yang telah diperbaiki karena permasalahan down time.

Sebenarnya, perbedaan tersebut ada di aksesibilitas. Ketika Data Center mengalami down time, hal itu menjadi perhatian serius. Misalnya, sekarang ini ada satu sistem yang down dalam waktu 3 menit saja, maka banyak komplain masuk. (*)

Wartawan: Affan Safani Adham