UAD Kirim Mahasiswa FKIP untuk PPL ke Thailand dan Filipina
YOGYAKARTA — Sebanyak delapan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang ikuti SEA-Teacher atau program PPL Internasional ke Filipina dan Thailand, yang difasilitasi The South Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO), dilepas Wakil Rektor IV UAD, Prof. Sarbiran, Ph.D, Kamis (3/1/2019), di Ruang Sidang Utama Kampus 1, Jalan Kapas, Semaki, Yogyakarta.
Sebelumnya, mereka mengikuti pembekalan dari pagi hingga siang hari, dengan materi disampaikan Kepala Kantor Urusan lntemasional (KUI) UAD, Ida Puspita, SS, M.A.Res.
Selain mengirim, UAD Yogyakarta juga akan menerima mahasiswa dari Filipina dan Thailand untuk program yang sama.
Program SEA-Teacher atau Pre-Service Student Teacher Exchange in Southeast Asia merupakan proyek yang memberikan kesempatan bagi seluruh mahasiswa dari negara anggota SEAMEO untuk mengajar di luar negeri. Dan, mahasiswa UAD akan praktik mengajar sebulan penuh.
Selama ini, UAD Yogyakarta telah terkenal dengan KKN Internasionalnya. Pada kesempatan ini, UAD pun melebarkan kegiatan internasional ke ranah PPL Internasional dengan memanfaatkan konsorsium yang difasilitasi oleh SEAMEO.
Kali ini, UAD Yogyakarta mengirimkan delapan mahasiswa dari FKIP untuk PPL ke Thailand dan Filipina selama sebulan dalam program SEA-Teacher. “lni merupakan kali kedua FKIP UAD mengirimkan mahasiswanya untuk PPL ke luar negeri selama satu bulan,” terang Dr Tri Kinasih Handayani, M.Si, Dekan FKIP UAD Yogyakarta.
Pada batch 6 lalu, FKIP UAD Yogyakarta hanya mengirimkan 5 orang mahasiswa saja, tapi pada batch 7 tahun 2019 ini, kuota untuk UAD Yogyakarta ditambah menjadi 8 mahasiswa.
Untuk batch pertama di Pathumthani Thailand pada 26-27 Februari 2016, Yogyakarta, Indonesia, pada 8-9 Oktober 2016, Cebu Philipina pada 28-29 Maret 2017, Chiang Mai Thailand pada 9-10 Oktober 2017, Palu, Indonesia, pada 3-4 April 2018, dan Pangasinan State Univ Philippines pada 16-17 Oktober 2018.
Para mahasiswa yang ikuti PPL Internasional itu berasal dari beberapa program studi yang berbeda, meliputi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang diikuti Hartini ke Chiang Rai Rajabhat University Thailand dan Siti Aminah ke Benguet State University Filipina.
Pendidikan Fisika mengirim Neneng Triyunita ke Capiz State University Filipina, Dwi Ayu Lestari ke Chiang Rai Rajabhat University dan Fitri Kurnia Dewi ke Benguet State University Filipina.
Untuk PGSD mengirim Stima Anggita Putri ke Valaya Alongkorn Rajabhat University Thailand dan Agtari Dwi Utami ke Capiz State University Filipina. Sedangkan Pendidikan Matematika mengirim Riska Auliyah ke Valaya Alongkorn Rajabhat University Thailand.
Ke delapan mahasiswa tersebut sudah diseleksi secara ketat, baik dari intern UAD maupun dari host universitas dari Thailand maupun Filipina.
SEA-Teacher ini, seperti dijelaskan Kepala Kantor Urusan lntemasional (KUI) UAD, Ida Puspita, SS, M.A.Res, merupakan program rutin yang melibatkan negara-negara Asia Tenggara dan difasilitasi oleh SEAMEO, yang merupakan organisasi Kementrian Pendidikan se-Asia Tenggara.
Sebelumnya, mahasiswa tersebut juga sudah diberikan pelatihan bahasa dan hal teknis terkait pelaksanaan magang internasional dari UAD. Selain itu, mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti orientasi daring langsung dari SEA-Teacher.
Pelatihan dan orientasi tersebut diharapkan dapat membantu mahasiswa untuk beradaptasi dengan bahasa, budaya dan sistem pendidikan dari negara tujuan.
Menurut Kepala Kantor Urusan lntemasional, Ida Puspita, M.A.Res, program ini sangat penting. “Karena mahasiswa akan mendapatkan sertifikat internasional yang bisa digunakan sebagai bekal menjadi guru berlevel Asean,” kata Ida Puspita, yang menerangkan pogram dua arah itu mengirim dan menerima dengan seleksi diperketat dalam hal komunikasi bahasa Inggris serta koordinasi intensif antara KUI, Prodi dan Fakultas.
Wakil Rektor IV UAD, Prof Sarbiran, PhD, berharap persiapan dan pembekalan ke luar negeri berupa persiapan bekal, batin dan kesehatan disiapkan betul-betul. “Karena berada di luar negeri selama sebulan,” kata Sarbiran, yang berharap kepada mahasiswa PPL Internasional bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. “Jangan takut ngomong dan berkomunikasi selama berada di sana.”
Lagi-lagi Sarbiran berharap kepada mahasiswa peserta PPL Internasional agar jangan takut dan berani. “Karena hal itu akan menentukan keberhasilan kalian di sana,” kata Sarbiran yang berpesan kepada mahasiswa agar ke mana-mana untuk membawa paspor.
Bagi Sarbiran, untuk keberhasilan ada makna dan sangat penting. Hal itu berupa keterangan sebagai sertifikasi dan dimanfaatkan ketika jadi guru.
“Program yang dilaksanakan itu harus dikerjakan dengan sebaik-baiknya, jangan seenaknya sendiri. Wawasan harus terpadu, hasilnya harus berkualitas, dan waktu dipergunakan sebaik-baiknya,” papar Sarbiran.
Di sisi lain, Dekan FKIP UAD, Dr Tri Kinasih Handayani, M.Si, menjelaskan, UAD bergabung dengan Sea Teacher selama dua tahun lebih, yang diikuti 100 Perguruan Tinggi di Indonesia dalam program SEAMEO.
Pesan penting yang disampaikan Tri Kinasih, mahasiswa harus mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam bahasa Inggris di Philipina. “Kalian harus betul-betul mempersiapkan diri, tidak asal berangkat, terutama soal pembelajaran aktif dan penguasaan materi,” kata Tri Kinasih, yang didampingi Kaprodi Pendidikan Matematika UAD. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow