Luar Biasa, Dosen UAD Catatkan Rekor MURI sebagai Guru Besar Termuda
BANTUL – Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof. Dr. Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si., M.Pd. mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI). Rully dinobatkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Matematika Termuda, di usianya 35 tahun.
Pria kelahiran Medan tahun 1987 ini dikenal sangat menyukai matematika. Setelah 10 tahun mengabdi sebagai dosen dan peneliti di UAD, Rully mampu mencapai mimpinya menjadi guru besar.
Rully menerima penghargaan secara langsung dari MURI yang diwakilkan oleh Senior Customer Relation Manager MURI, Andre Purwandono, dalam Sidang Terbuka Senat UAD dalam Rangka Pengukuhan Guru Besar di Amphitarium Gedung Utama Kampus 4 UAD, Rabu (9/11).
“Ini (Rully menjadi guru besar termuda) adalah prestasi yang sangat luar biasa,” kata Andre yang juga berharap agar Rully dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
Terutama, dalam hal memberikan inspirasi dan ilmu yang bermanfaat kepada masyarakat dalam bidang Ilmu Pendidikan Matematika.
“Kami berharap bisa menjadi inspirasi buat kita semua dan bisa membuat insan bangsa Indonesia menyukai matematika dengan metode cara pengajaran yang diberikan beliau untuk Indonesia,” lanjut Andre.
Rektor UAD, Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutannya menyebut salah satu tantangan UAD dalam mengembangkan kualitas akademik yakni kurang cepatnya penambahan guru besar. Menurutnya, dibutuhkan banyak guru besar untuk dapat meningkatkan karya-karya ilmiah yang memberikan kontribusi kepada masyarakat.
Adapun, pihaknya juga sudah mulai melakukan percepatan penambahan guru besar di UAD. Program percepatan guru besar pun dilakukan guna memperbanyak guru besar di UAD, dengan memfasilitasi baik dari pembinaan maupun pendanaan bagi dosen-dosen.
“Untuk menjadi profesor diperlukan pula spirit tanpa menyerah, ketekunan dan kesabaran yang tinggi, serta selalu konsisten,” ujarnya.
Selain Rully, UAD juga mengukuhkan Prof. Dr. Suparman, M.Si. DEA. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Matematika Terapan. Dalam pengukuhan tersebut, keduanya menyampaikan orasi ilmiah di hadapan civitas akademika UAD yang hadir. Suparman menyampaikan materi dengan judul ‘Penerapan Reversible Jump Markoc Chain Monte Carli (MCMC) pada Permodelan Bayesian Hirarki Berdimensi Variabel’, sedangkan Rully membawakan orasi berjudul ‘Ethno-Realistic Mathematics Education: Suatu Pembelajaran Matematika Realistik Berkonteks Budaya Indonesia’.
Prestasi keduanya ini berpeluang besar dalam membantu kemajuan UAD baik di bidang akademik, terutama kolaborasi riset yang menghasilkan karya inovasi yang membantu akselerasi perubahan menuju kemajuan bangsa dan persyariikatan serta pengabdian terhadap masyarakat. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow