Hadapi Era Smart Society 5.0, UAD Gelar Workshop Ketahanan Digital untuk Wali Siswa SD Muhammadiyah Prambanan
SLEMAN - Saat ini beberapa keluarga di Indonesia, khususnya Yogyakarta menghadapi masalah mendidik anak. Mulai dari kesibukan mencari nafkah sehingga pendidikan keluarga tidak jadi prioritas dan akibatnya anak-anak jadi dimonopoli oleh gadget atau gawainya.
Padahal, pendidikan dari orang tua adalah sekolah pertama bagi anak dan prioritas demi mengembangkan potensinya menjadi unggul di masa depan. Apalagi sekarang menghadapi era 5.0 yang mana teknologi seharusnya terobosan ini dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, namun malah jadi ancaman bagi anak-anak yang tidak siap.
Inilah yang menjadi perhatian bagi Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan berinisiatif mengadakan Workshop Ketahanan Digital dalam Pendidikan Keluarga di Era Smart Society 5.0”, Sabtu (3/2) di SD Muhammadiyah Prambanan, Sleman.
Kegiatan ini diadakan oleh Dosen yang tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat UAD. Peserta berasal dari wali siswa perwakilan dari masing-masing kelas satu sampai dengan enam.
Diadakannya workshop ini sebagai persiapan bagi keluarga untuk bisa mendidik anak dalam memanfaatkan teknologi yang bisa saja jadi ancaman serius. Karena justru bisa menjadi ancaman bagi anak-anak karena tidak adanya penyeimbangan pendidikan keluarga di dalamnya.
Dari ketimpangan tersebut, membuat fungsi pendidikan keluarga perlu diberdayakan kembali, salah satunya melalui kegiatan workshop ini.
Workshop dibagi menjadi dua sesi, pertama disampaikan oleh Dr. M. Lailan Arqam, M.Pd., Dosen S2 Pendidikan Agama Islam dengan memberikan penjelasan terkait “Ketahanan Keluarga Era Digital Perspektif Pendidikan Islam”.
Dalam sesi ini, Lailan memberikan pemahaman kepada wali siswa bahwa adanya perkembangan teknologi hari ini tidak dapat dihindarkan. Perkembangan teknologi tidak hanya membawa dampak positif namun, dapat membawa dampak negatif yang mengancam anak-anak.
"Dengan hal ini teknologi yang muncul dijadikan katalisator pendidikan positif di dalam keluarga dengan basis agama Islam yang kuat," ujarnya.
Hal tersebut, sejalan dengan apa yang disampaikan oleh Ali bin Abi Thalib, yakni: “Didiklah anakmu sesuai zamannya karena mereka hidup bukan di jamanmu”.
Sesi kedua disampaikan oleh Ahmad Azhari, S.Kom., M.Eng. Dosen S1 Informatika tentang “Parenting IT Strategi Terbaik dalam Mengawal Perangkat Anak di Era Digital”.
Di sesi ini, Azhari mengajak peserta untuk melakukan praktik dalam melakukan ketahanan digital pada perangkat anak. Peserta diberikan penjelasan terkait bahaya apa saja yang mengancam pengguna digital dalam memanfaatkan media digital. Seperti halnya adanya ancaman hacker, pornografi, kekerasan seksual, dan lain sebagainya yang bermula dari pemanfaatan media digital.
Setelah itu peserta workshop diajak untuk praktik dalam mengawal perangkat anak di era digital ini. Dengan memanfaatkan aplikasi Family Link, untuk membatasi pornografi di Google, memutuskan algoritma di Youtube dan lain sebagainya.
Dengan adanya workshop ini peserta mampu meningkatkan kapasitas diri dari segi pengetahuan, keterampilan, dan layanannya. Peserta pun mendapat wawasan digital untuk mengarungi era smart society 5.0. Keterampilan digital ini akan sangat berguna bagi peserta dalam membangun ketahanan keluarga.
Dengan kegiatan ini telah terjadi peningkatan pengetahuan berupa wawasan digital dan smart society 5.0, keterampilan digital dalam membangun ketahanan keluarga, dan layanan.
Peserta workshop sangat antusias dalam mengikutinya dari awal sampai akhir. Terbukti saat didakan sesi tanya jawab banyak yang bertanya dan dalam proses praktik peserta ingin berusaha untuk bisa.
Dari sekolah pun menyambut baik kegiatan ini, karena ini sangat penting bagi sekolah.
“Workshop ini merupakan langkah awal dalam melakukan kerjasama terkhusus dalam digitalisasi, agar siswa dapat siap menghadapi tantangan-tantangan digital yang akan datang, kata Yuni Winarti, M.Pd., Kepala SD Muhammadiyah Prambanan
Adanya kegiatan ini sangat memberikan dampak yang positif, sehingga setelah workshop diharapkan wali siswa yang ikut dapat membagikan ini kepada wali siswa lainnya di grup paguyuban masing-masing kelas supaya dapat menebar banyak manfaat. (*)
Berita ini diterima Mediamu dari Tim Pengabdian Masyarakat UAD
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow