UAD PUBLIC HEALTH CONFERENCE KE-4 TAHUN 2018
YOGYAKARTA — Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada 11-22 Februari 2018 di Hotel Royal Ambarrukmo Yogyakarta adakan UAD Public Health Conference (UPHEC) ke-4 tahun 2018 dengan tema “Improving Quality of Life Through Multisectoral Collaboration”.
Menurut dr Nurul Qomariyah, M.Med.Ed, ketua panitia, kegiatan penutup milad ke-57 UAD Yogyakarta itu berupa seminar internasional dan workshop yang diikuti akademisi, praktisi kesehatan, peneliti, mahasiswa dan umum, membahas promosi kesehatan, epidemologi, kesehatan lingkungan, manajemen rumah sakit, kesehatan dan keselamatan kerja, psikologi, pangan dan pertanian, hunian dan sebagainya.
Pembicaranya adalah Dr Lee Shih Hui (Universiti Teknologi Malaysia), Lina Handayani, SKM, MKes, PhD (Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD Yogyakarta), Dr Raysul Haque (School of Public Health, Independent University Bangladesh), Elli Nurhayati, MPH, PhD (Fakultas Psikologi UAD Yogyakarta) dan Ma. Teresa G. De Guzman, PhD (University of The Philippiness, Manila).
Adapun dalam workshop, materi disampaikan Dr Lee Shih Hui, Ma. Teresa G. De Guzman, dan T. Novi Poespita Chandra, MSi, PhD (UGM Yogyakarta).
Pada kesempatan itu, keynote speaker disampaikan dr Riskiyana Sukandhi Putra, MKes (Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat) yang menyampaikan “The Role of Indonesian Government in Regulating Policies to Improve Quality of Life”.
Menurut Riskiyana, saat ini sudah ada Inpres Nomor 1/2017 tentang gerakan masyarakat hidup sehat. “Hal itu dalam rangka mempercepat dan mensinergikan tindakan dari upaya promotif dan preventif hidup sehat guna meningkatkan produktivitas penduduk,” kata Riskiyana.
Selain itu, lanjut Riskiyana, untuk menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan akibat penyakit. “Dengan mewujudkan melalui peningkatan aktifitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat, penyediaan pangan sehat dan percepatan perbaikan gizi,” papar Riskiyana.
Pada kesempatan itu, selain menyoal Germas, Riskiyana juga menyinggung peningkatan kualitas lingkungan dan peningkatan edukasi hidup sehat.
Wakil Rektor IV UAD Bidang Kerjasama dan Urusan Internasional, Prof Dr Sarbiran, ketika membuka acara itu mengatakan, ukuran kualitas hidup seseorang melibatkan berbagai domain dalam kehidupan. “Namun demikian, kesehatan individu adalah sebagai kunci utama,” kata Sarbiran.
Bagi Sarbiran, nilai atau norma dan spiritualitas juga memiliki peran penting dalam pengukuran kualitas hidup seseorang.
Menurut Lina Handayani dari FKM UAD selaku panitia milad, seminar bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai permasalahan, kesempatan dan tantangan kebijakan yang dihadapi Indonesia dan negara lain dalam proses mengimplementasikqn kolaborasi multisektor untuk meningkatkan kualitas hidup (quality of life). (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow