Prodi MPMAT UAD Gelar Pelatihan Pembelajaran Berbasis TIK dari Hibah Kemenristekdikti
YOGYAKARTA — Guru sebagai fasilitator kebaikan. Sesuai QS An-Nisa ayat 85, guru harus menjadi perantara kebaikan.
Hal itu dikatakan Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman Dr H Suwardi, MAg, MPd, ketika membuka “Pelatihan Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)” bagi guru-guru Matematika SMP Muhammadiyah se-Kabupaten Sleman di Kampus 2 Unit A UAD Jl Pramuka, Sidikan Yogyakarta, Kamis (18/7/2019).
Kegiatan itu diadakan Program Studi Magister Pendidikan Matematika (MPMAT) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta bersama Kemenristekdikti, Majelis Dikdasmen PDM Sleman, dan Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY).
Hibah pengabdian skema program kemitraan masyarakat dari Kemenristekdikti tahun 2019 mitranya adalah SMP Muhammadiyah se-Kabupaten Sleman.
Adapun materi pelatihan meliputi: eksplorasi dan pemanfaatan Microsoft Word dan Microsoft Excel, penyusunan silabus dan RPP berbasis TIK, eksplorasi dan pemanfaatan lectora inspire, eksplorasi geogebra, pengembangan bahan ajar berbasis TIK, pengembangan lembar kerja peserta didik berbasis TIK, pengembangan dan analisis soal berbasis TIK.
Menurut Suwardi, guru sebagai agen perubahan paling depan dalam pembelajaran. Untuk itu, dikatakan Suwardi, diperlukan guru yang mampu merespon tanda-tanda zaman melalui pembelajaran yang unggul, berdaya saing dan mandiri.
Di depan 25 orang guru matematika, Suwardi juga sampaikan visi Dikdasmen PDM Sleman periode 2015-2020 untuk menuju penyelenggara pendidikan Muhammadiyah yang baik dari segi input, proses dan output serta berdaya saing, mandiri memiliki inisiatif, mampu menyelesaikan masalah dan tidak bergantung pihak lain.
Selain itu, sampaikan pula faktor penentu prestasi siswa. “Saya berharap dukungan TIK guru makin meningkat dan nantinya prestasi siswa juga semakin meningkat,” kata Suwardi.
Menurut Suwardi, guru diharapkan menjadi bagian dari perjuangan Muhammadiyah dan memberi penguatan kepada sekolah Muhammadiyah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat, teknologi hendaknya harus menjadi bagian integral dari sekolah dan pembelajaran di kelas.
“Berdasarkan fakta yang ada pendidikan di Indonesia masih sangat memprihatinkan dari segi pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran,” kata Dr Suparman, MSi, DEA, Ketua Prodi MPMAT UAD Yogyakarta.
Bagi Suparman, guru sebagai salah satu fasilitator dalam pembelajaran tentunya sudah tidak dapat berpangku tangan melihat tantangan ini. “Guru harus melek teknologi agar dapat mengakomodasi kebutuhan siswa dalam pembelajaran,” terang Suparman
Guru sebagai subjek pendidikan yang memahami kurikulum dan kebutuhan siswanya, seperti disampaikan Suparman, hendaknya mampu menciptakan sendiri media interaktif bagi siswanya.
“Menggunakan media IT dalam pembelajaran matematika harus dapat dilakukan guru untuk menghilangkan kesan matematika itu sulit dan menjadi momok bagi siswa menuju pembelajaran yang aktif, kreatif, konstruktif dan menyenangkan,” papar Suparman.
Dewasa ini sedang berkembang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Dan, penerapannya memiliki keunggulan tersedianya informasi secara luas, cepat, tepat, adanya kemudahan dalam proses pembelajaran dan dukungan teknologi untuk memudahkan proses belajar mengajar.
Kegiatan yang berlangsung hingga 24 Juli 2019 itu, menurut Dr Suparman, MSi, DEA, menggunakan hibah pengabdian skema program kemitraan masyarakat dari Kemenristekdikti tahun 2019.
Saat ini, menurut Suparman, guru harus bisa mengajar sesuai revolusi industri 4.0. Dan, metode penyampaian materi berubah sangat cepat hingga guru-guru dipaksa untuk belajar sesuai tuntutan perubahan zaman.
“Guru diharapkan selalu belajar terus dan mengikuti perkembangan zaman,” tandas Suparman, yang meminta guru untuk mengupdate IT agar bisa bersaing dengan sekolah lain.
Selain itu guru selalu berkualitas lewat mutu agar berkualitas pembelajarannya dan guru bisa membuat perangkat semuanya.
Usai pretest kemampuan literasi TIK dalam pembelajaran matematika, peserta dalam mengajar diharapkan menggunakan media pembelajaran matematika, mengikuti pelatihan atau kegiatan tentang penggunaan media pembelajaran matematika berbasis TIK.
Juga menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dalam pembelajaran matematika, mengikuti pelatihan aplikasi lectora inspire, menyusun silabus berbasis TIK dalam pembelajaran matematika, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis TIK dalam pembelajaran matematika, menyusun Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis TIK dalam pembelajaran matematika, dan mengembangkan soal berbasis TIK dalam pembelajaran matematika.
Menurut salah seorang peserta, penggunaan media ajar berbasis TIK sangat membantu dalam pembelajaran matematika. “Selain itu dalam kegiatan ini dibahas hambatan dalam menggunakan media pembelajaran berbasis TIK dan menyusun silabus,” kata Halimatus. Aplikasi yang digunakan itu, kata Halimatus, bisa untuk menganalisis butir soal. Juga kemampuan suatu instrumen penilaian dalam menghasilkan hasil pengukuran yang konsisten. Mampu menggunakan geogebra dan menu shapes. (Anne Rochmawati)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow