Pernyataan Bersama Antara Unisa dan Perwakilan Warga Mlangi Sleman
SLEMAN — Setelah dilakukan tabayun antara Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) dengan warga Mlangi di Balai Desa Nogotirto, Gamping, Sleman, Senin (7/5/2018), dinyatakan bahwa pada dasarnya Unisa dan warga Mlangi memiliki semangat ukhuwah untuk membangun masyarakat dengan saling hormat menghormati pandangan masing-masing.
Sehubungan dengan informasi yang beredar luas di masyarakat tentang pemukulan pantat, Unisa dan warga Mlangi telah melakukan klarifikasi bahwa hal tersebut tidak terjadi. Dan, pemberitaan yang berkembang telah melebar dari subtansi yang sebenarnya.
Unisa dan perwakilan warga Mlangi menyadari kekurangan masing-masing dan telah menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Dan berupaya untuk memperbaiki agar kejadian yang sama tidak terulang kembali.
Selain itu, Unisa meminta maaf kepada para ulama, tokoh masyarakat dan masyarakat Mlangi atas kurangnya sosialisasi kegiatan dan kurangnya pemahaman terhadap kondisi sosial dan budaya setempat.
Para remaja yang terlibat pun meminta maaf kepada peserta dan Unisa atas respon spontan dan tindakan emosional yang mengakibatkan ketidaknyamanan pelaksanaan kegiatan itu.
“Meminta kepada semua pihak untuk menghentikan penyebaran informasi yang berpotensi menimbulkan kesalahpahaman,” kata Warsiti, SKp, MKep, Sp.Mat, Rektor Unisa.
“Secara geografis peristiwa yang terekam dalam video tidak terjadi di wilayah dusun Mlangi,” jelas KH Rifqi Aziz Makshum, perwakilan warga Mlangi, yang diamini Warsiti.
Baik Rifqi Aziz Makshum maupun Warsiti, meminta semua pihak untuk mengedepankan penggalian informasi dan tabayun kepada pihak-pihak terkait. “Dan minta tidak memperkeruh suasana dalam rangka menjaga ukhuwah Islamiyah dalam bingkai persatuan dan kesatuan NKRI,” papar Rifqi Aziz Makshum, yang disaksikan Ruhyana, MAN (ketua milad Unisa) dan Gus Zahfan Muhtar (pimpinan pemuda Mlangi). (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow