Memastikan Kedaulatan Rakyat Demi Indonesia Berkemajuan
YOGYAKARTA — Rocky Gerung menilai, kuis ikan Jokowi sebagai bentuk pembodohan. Dosen filsafat Universitas Indonesia (UI) Jakarta itu menyebut, kuis ikan yang kerap dilakukan Presiden RI, Ir Joko Widodo, adalah bentuk pembodohan.
Hal itu disampaikan dalam acara “Law Nation 21” yang dipandu Direktur LLC FH UAD, Muhammad Saleh, SH, dengan pembicara Dekan FH UAD, Rahmat Muhajir Nugroho, SH, MH, di Auditorium Kampus 2 UAD, Jl Pramuka Yogyakarta, Kamis (22/11/2018).
Kegiatan itu berupa Seminar Nasional dan opening ceremony Milad FH UAD ke-22 dengan tema memastikan kedaulatan rakyat demi Indonesia berkemajuan.
Di depan Wakil Dekan FH UAD, Dr Norma Sari, Kaprodi Ilmu Hukum Wita Setyaningrum, SH, LLM dan M Rifky Rachel Pondiu (Gubernur BEM FH UAD), Rocky menganggap bentuk pertanyaan Jokowi kepada anak-anak hanya pada taraf menghafal, bukan mengajarkan anak-anak soal logika.
“Kini, setiap ada presiden, anak buru-buru menghafal nama ikan. Karena itu, namanya pembodohan, dipaksa menghafal,” kata Rocky.
Rocky mengatakan, sedianya Presiden pintar memberikan pertanyaan yang merangsang nalar kritis anak. Dan Rocky mencontohkan pertanyaan, kenapa ikan tidak bisa memanjat pohon?
“Bayangkan kalau kuis ini datang dari seorang presiden, maka si anak akan bertanya kepada orang tua. Dan hal ini akan memancing anak berpikir keras,” terang Rocky.
Si anak, lanjut Rocky, juga akan mempertanyakan pelajaran lain. Sehingga, menurutnya, bukan tidak mungkin akan ada pelajaran logika dasar dan filsafat bagi anak SD.
“Kalau pertanyaan cerdas datang dari yang cerdas akan terjadi kritisisme, dia nggak akan menghafal lagi. Itu yang disebut revolusi mental mengubah paradigma. Tapi, itu kalau presidennya punya otak,” kata Rocky, yang disambut tawa peserta seminar.
Diketahui, Presiden Jokowi sering membagikan kuis dan menanyakan soal nama binatang, ikan hingga pengetahuan soal Indonesia. Bagi yang bisa menjawab, biasanya Presiden lantas memberikan sepeda sebagai hadiah.
Wakil Dekan FH UAD, Dr Norma Sari, mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari aktivitas Persyarikatan Muhammadiyah dengan Islam berkemajuan.
“Titik tema kedaulatan menjadi hal diperbincangkan yang sangat mendalam,” kata Norma Sari.
Sementara itu, Rahmat Muhajir Nugroho, berbicara soal kedaulatan rakyat, yang saat ini jadi pertanyaan besar masyarakat. “Memastikan kedaulatan rakyat demi mewujudkan Indonesia berkemajuan,” kata Rahmat Muhajir Nugroho.
Pada kesempatan itu, Dekan FH UAD Yogyakarta juga menyinggung makna kedaulatan, gagasan kekuasaan tertinggi di bidang politik dan ekonomi.
Sampaikan pula pandangan terhadap kekuasaan tertinggi. Juga literatur politik, hukum dan teori kenegaraan serta ide kedaulatan.
“Semula kedaulatan dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, kini kedaulatan dilaksanakan oleh UUD 1945,” terang Muhadjir, yang menyampaikan pula landasan konstitusional kedaulatan di bidang politik, hukum, ekonomi, budaya, hankam dan sebagainya. Bagi Rahmat Muhajir Nugroho, kedaulatan di bidang hukum masih diskriminatif serta masih adanya suap, intervensi dan sebagainya. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow