KKN PPM UAD Petakan Risiko Bencana di Potorono Bantul
BANTUL — Pelatihan pemetaan risiko bencana diadakan KKN PPM 68 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Desa Potorono, Banguntapan, Bantul, Sabtu sore (10/8/2018).
Kegiatan itu tersebar di tiga padukuhan yang berada di Desa Potorono: Nglaren, Condrowangsan, dan Salakan. Dan, program KKN ini bekerjasama dengan Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Kegiatan dengan tema “upaya pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat melalui pengembangan desa tangguh bencana di desa Potorono, Banguntapan, Bantul” dihadiri oleh pokja (kelompok kerja) bencana, staf Pemerintah Desa Potorono beserta jajarannya.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut untuk memberi pelatihan dan arahan terkait pemetaan ancaman, kerentanan, kapasitas, dan risiko bencana.
Selesai mengikuti pelatihan, peserta membentuk kelompok dengan dibimbing ibu Zela selaku pemateri dan didampingi mahasiswa KKN untuk menuliskan kembali hasil diskusi.
Kegiatan ini membahas dua ancaman bencana terbesar yang mungkin terjadi di Desa Potorono: banjir dan gempa bumi.
“Banjir dan gempa bumi bisa jadi ancaman besar di Desa Potorono,” ujar Taufik, salah seorang warga.
Selain itu, diadakan dibahas pula kerentanan bencana, yang mana saat ini kurangnya sosialisasi dan pengetahuan bisa meningkatkan risiko terjadinya bencana. Adanya pohon tua, konstruksi bangunan yang tidak standar, tidak adanya peringatan dini dan sosialisasi, serta rendahnya ketrampilan masyarakat bisa jadi kelemahan penanganan bencana.
Kemudian, pada akhir kegiatan ini, disiapkan peta desa. Peserta diminta untuk menentukan titik lokasi yang dapat menjadi ancaman, kerentanan, kapasitas dan risiko bencana. “Sehingga terlihat titik lokasi dalam bentuk arsiran berwarna sebagai bentuk simbolis,” papar Dani, salah seorang mahasiswa UAD yang ikuti KKN.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow