Dosen UAD Masuk dalam 500 Peneliti Terbaik Indonesia
YOGYAKARTA — Jumlah publikasi ilmiah Indonesia bergerak secara eksponensial dan berhasil merajai ASEAN mulai tahun 2018 sampai dengan saat ini.
Hal itu membuktikan Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) serius dalam memperbaiki iklim riset di Indonesia.
Sebagai apresiasi terhadap upaya yang dilakukan oleh para peneliti dalam mendorong peningkatan publikasi ilmiah beserta dampaknya, Kemenristek/BRIN menyelenggarakan SINTA Series Tahun 2020 berupa pengumuman 500 Peneliti Terbaik Indonesia berdasarkan Science Technology Index (SINTA) yang disampaikan Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro, SE, MUP, Ph.D.
Pada acara yang menggunakan aplikasi meeting secara online dari Gedung BJ Habibie, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2020) sore, di antara peneliti terbaik Indonesia dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, yaitu Tole Sutikno, ST, MT, Ph.D (peringkat 11), Dr Rully Charitas Indra Prahmana, S.Si, M.Pd (peringkat 32), Dr Suparman, S.Pd, M.Si (peringkat 202), dan Dr Imam Riadi, S.Pd, M.Kom (peringkat 492).
Rektor UAD Dr Muchlas MT bersyukur dan berbangga. “Kami ucapkan selamat kepada dosen UAD yang berhasil masuk dalam top 500 peneliti terbaik versi SINTA Series 1 tahun 2020,” kata Muchlas, yang berharap hal itu semoga semakin sukses dan berjaya serta menjadi pendorong bagi peneliti yang lain di UAD Yogyakarta.
“Semoga prestasi tersebut dapat ditingkatkan ke arah yang lebih baik demi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia dan membawa nama harum kampus UAD di tingkat dunia,” tambah Muchlas.
Menurut Suparman, apa yang telah diraihnya itu berdasarkan sinkronisasi data yang dilakukan sampai dengan tanggal 27 Mei 2020.
Terdapat enam orang peneliti dari Perguruan Tinggi Swasta di Wilayah V yang masuk ke dalam 500 Peneliti Terbaik Indonesia berdasarkan SINTA. Dan LLDIKTI Wilayah V DIY sangat mengapresiasi apa yang telah diraih para dosen itu.
Sementara itu, Tole Sutikno mengatakan kultur di perguruan tinggi selalu mendorong prestasi untuk mendapatkan posisi tinggi (rank) dalam arena “WCU’s Ranking”.
“Dan kita mengetahui bahwa publikasi dan sitasi merupakan kriteria dalam penilaian perangkingan tersebut,” kata Thole, yang menambahkan publikasi sebagai persyaratan world class university.
Hingga saat ini, dikatakan Thole Sutikno, capaian publikasi Indonesia sudah baik. “Tapi perlu ditingkatkan lagi kualitasnya,” papar Thole lagi.
Bagi Thole, yang lebih penting adalah dapat diproduksi atau digulirkan. “Sehingga lebih dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat,” katanya.
Sinta dapat mengukur kinerja peneliti Indonesia dan bahkan lebih dari itu. Dan Sinta telah terintegrasi dan menjadi rujukan aktivitas riset di Indonesia. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow