Rektor UAD Sandang Gelar Profesor Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan
YOGYA - Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Prof. Dr. Muchlas, M.T. resmi dikukuhkan sebagai guru besar di bidang ilmu pendidikan teknologi kejuruan. Pengukuhan ini dilaksanakan dalam Sidang Senat Terbuka pada Sabtu (14 Rabiul Awal 1445 H bertepatan 30 September 2023) di Amphitarium lantai 9 Gedung Utama Kampus 4 UAD.
Pada kesempatan tersebut, Muchlas menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul "Transformasi Pendidikan Teknik dan Vokasi di Era Industri 5.0 Melalui Pengembangan Laboratorium Virtual". Dalam pidatonya, ia menjelaskan bahwa pekerja dituntut untuk memiliki keterampilan Science, Technology, Engineering, and Math (STEM).
“(Hal ini) agar mampu merancang, mengembangkan, dan memelihara teknologi canggih pendukung industry 5.0, serta kemampuan untuk belajar berkelanjutan dan beradaptasi terhadap teknologi dan proses baru,” ujar Muchlas dalam orasinya.
Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah itu menambahkan, kemajuan teknologi digital yang menghadirkan disrupsi besar-besaran dalam bentuk pengalaman, aktivitas dan model baru dalam penyelenggaraan pendidikan turut memberikan peluang dalam menjawab tantangan tersebut.
“Teknologi digital telah menjadi bagian dari ekosistem pendidikan. Pada situasi seperti ini, nampak bahwa ketiga teori belajar yang selama ini menjadi mainstream sudah tidak memadai lagi sehingga diperlukan teori belajar baru sebagai komplemen aliran-aliran lama yang dapat menggambarkan prinsip dan proses pendidikan sesuai lingkungan sosial terkini," jelasnya.
Acara pengukuhan ini dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. beserta segenap jajarannya. Pada kesempatan itu, Haedar mengucapkan selamat atas capaian tertinggi kepangkatan akademik Muchlas MT. sekaligus mengapresiasi pencapaiannya atas capaian guru besar yang linier.
Terkait dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Muchlas MT, Haedar mengaku takjub Muchlas sangat mumpuni dan menguasai bidang atau kepakaran dalam teknik vokasi. “Yang disampaikan pak Muchlas itu memberikan harapan kepada kita, bahwa kita tidak perlu keder terhadap AI,” ungkapnya.
Apalagi, Haedar juga takjub dengan UAD, yang ternyata banyak ditemukan mutiara berupa karya akademik. Di mana UAD dikenal sebagai kampus yang kuat branding sebagai universitas teknologi. Termasuk dalam teknologi Hankam dengan karya monumental yaitu rudal yang diproduksi Laboratorium Cirnov UAD.
“Tidak gampang, bahwa mendapat informasi tentang teknologi canggih itu. Tetapi UAD itu bisa,” ungkap Guru Besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Untuk itu, kepada Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah (PTMA) lain, Haedar mendorong untuk memperkuat kekhasannya. Dengan itu PTMA juga ikut membangun mindset masyarakat, bahwa tidak selamanya pendidikan tinggi swasta lebih rendah dibandingkan dengan perguruan tinggi negeri.
“Kita berharap guru-guru besar ini, termasuk doktor menjadi strategis untuk membangun kemajuan bangsa,” imbuhnya. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah


What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow