Masyarakat Indonesia Tak Perlu Cemas Terkait Virus Corona

Masyarakat Indonesia Tak Perlu Cemas Terkait Virus Corona

Smallest Font
Largest Font

BANTUL — Pada 31 Januari 2020 World Health Organization (WHO) atau organisasi kesehatan dunia telah mengumumkan bahwa terjadi keadaan darurat global terkait penyebaran novel Corona Virus (2019-nCov), pasalnya virus tersebut menyebabkan kenaikan angka kematian yang sangat drastis. Hingga saat ini (13 Februari 2020) tercatat ada 60.329 orang yang terjangkit virus mematikan tersebut dari seluruh dunia menurut data yang didapat dari Johns Hopkins CSSE.

Tentu saja hal tersebut telah membuat keresahan warga dunia termasuk Indonesia, meskipun sampai sejauh ini belum ada kasus WNI yang positif terjangkit virus Corona.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Perwakilan Dinas Kesehatan Yogyakarta, drh. Berti Murtiningsih, M.Kes mengatakan pihaknya memberikan garis tebal pada masalah keresahan masyarakat yang timbul dari isu wabah virus Corona yang sedang menjadi perhatian dunia.

Dalam acara seminar yang diadakan oleh Keluarga Alumni Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Seperti yang terjadi di Kepualuan Natuna, ketika pemerintah Indonesia memulangkan 238 WNI dari China untuk dikarantina dalam upaya pencegahan penyebaran virus Corona, justru mendapat reaksi keras dari masyarakat sekitar untuk mengeluarkan mereka dari Natuna.

Oleh karena itu, untuk menanggapi keresahan yang semakin meluas dibutuhkan sebuah penanganan serius, seperti salah satunya pengadaan sosialisasi tentang virus Corona kepada masyarakat umum. Mulai dari cara pencegahan, hingga bagaimana penanganan yang harus dilakukan ketika ada seseorang yang diduga terjangkit.

“Kami memberikan edukasi melalui berbagai media, dengan selalu menekankan pentingnya mencuci tangan saat atau setelah bepergian dan juga ketika akan makan. Kemudian bagi mereka yang sakit selalu menggunakan masker, demi mencegah penularan kepada orang lain. Jika memang memiliki gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, flu, sesak nafas, batuk parah, dan sakit tenggorokan dihimbau untuk merujuk ke rumah sakit terdekat agar mendapat penanganan. Cek kesehatan rutin, kelola stress, istirahat yang cukup, juga menjadi hal yang perlu diperhatikan masyarakat,” ujar drh. Berti Murtiningsih dalam acara dengan topik Medical Update Symposium: Novel-Coronavirus (2019-nCov) The World Outbreak di Gedung dr. Erwin Santosa RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kamis (13/2).

Masyarakat juga diimbau untuk tetap tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanganan penyebaran virus Corona kepada Dinas Kesehatan Republik Indonesia. Karena memang menjadi pertanyaan banyak orang, mengapa Indonesia menjadi salah satu negara yang belum memiliki kasus positif Virus Corona sampai saat ini.

“Kenapa Indonesia belum ada yang positif Corona, tidak ada dusta di antara kita, dari 64 yang diduga terjangkit, 62 negatif sementara yang dua sedang dalam penanganan intensif. Perwakilan WHO bahkan sudah ada yang berkunjung ke Indonesia, dan memastikan Indonesia tidak ada yang positif Corona. Jadi jangan khawatir, percayakan semua penanganan kepada kami,” imbuh Berti.

Kota Wuhan, China menjadi tempat penyebaran virus Corona untuk pertama kalinya. Sampai saat ini terdapat 28 negara selain China yang positif virus Corona diantaranya: Thailand, Hong Kong, Taiwan, Jepang, Macau, Malaysia, Singapura, Australia, Amerika Serikat, UK, Italia, Filiphina, Rusia, Spanyol, Perancis, Jerman, Uni Emirates, India, Arab Saudi, Korea Selatan, Kanada, Vietnam, Nepal, Swedia, Belgia, Finlandia, Kamboja dan Sri Lanka. Alumni FKIK UMY dr. Meristika Yuliana Dewi yang bekerja di Kantor Kesehatan Pelabuhan DIY, juga menegaskan Indonesia telah meningkatan pengawasan di pintu masuk negara seperti wilayah perbatasan, pelabuhan, dan bandar udara untuk mengatasi masalah virus Corona.

“Pengawasan di pintu masuk negara berupa pemeriksaan barang bawaan apa saja seperti hewan, tumbuhan, dan barang lainnya. Ketika bertugas kami tidak bekerja sendiri namun juga dibantu oleh Imigrasi, Bea Cukai, dan badan karantina pertanian. Di setiap pintu kedatangan internasional dipasang alat termal scanner, untuk mendeteksi suhu tubuh. Jadi sedemikian itu pengawasan yang kami berikan dalam menanggulangi penyebaran virus Corona. Saya juga berharap masyarakat tidak resah lagi, dan terus mengupdate berita kasus virus Corona di Indonesia. Jangan mudah terkena berita hoaks atau semacamnya, jika ada terduga terjangkit langsung dibawa saja ke rumah sakit,” tukas Meristika. (Hbb)


Biro Humas dan Protokol
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Ringroad Selatan Tamantirto Kasihan Bantul Yogyakarta 55183 Telp. 0274 387656 ext 115 | Fax. 0274 387646 | Web. www.umy.ac.id

Editors Team
Daisy Floren
Daisy Floren
MediaMu Author

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow