Mahasiswa UAD Yogyakarta Ikuti Lomba Robot FIRA HUROCUP di Korea dan Expo Science International di Uni Emirat Arab

Mahasiswa UAD Yogyakarta Ikuti Lomba Robot FIRA HUROCUP di Korea dan Expo Science International di Uni Emirat Arab

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Tim Robotika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta yang akhir-akhir ini mengukir prestasi gemilang, mempersiapkan diri untuk ikuti Expo Science International (ESI) di Abu Dhabi, United Arab Emirate pada 21-26 September 2019 berupa alat pertanian. Tepatnya, alat penjemur padi otomatis.

Tim terdiri dari Mar’atul Husna (Teknik Kimia), Ponco Sukaswanto, Ahmad Yogaswara, Yenny Rahmawati dari Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri UAD Yogyakarta akan mengikuti undangan Deni Irawan, MPd selaku President of Indonesian Young Scientist Association (IYSA) yang berkedudukan di Depok, Jawa Barat, yang menjadi lembaga affiliasi dari Expo Science International (ESI). “Khususnya dalam Roof Covering Prototype,” tandas Danang Sukantar, M.Pd, Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan Bimawa UAD, Jum’at (12/7/2019), di Kampus 1 UAD Jl Kapas Yogyakarta.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dalam arena itu diharapkan bisa memberikan dampak dan manfaat langsung kepada masyarakat serta industri dengan berbagi ide dan pengetahuan di bidang teknik dan industri.

Selain itu, tim Robotic Development Community (RDC) juga akan ikuti kontes dalam ajang Federation of International RoboSport Association (FIRA) Humanoid Robot Cup (HuroCup) pada Agustus 2019 mendatang di Korea.

Harapannya dari kegiatan itu, menurut Danang Sukantar, prestasi sebaik mungkin bisa didapatkan dan bisa melampaui tahun-tahun sebelumnya.

Adapun kompetisi HuroCup yang akan diikuti Syahid al-Irfan, Rianti Sukma, Muhammad Irsyad, Muhammad Annas, Ahmad Imam Bardani, Ponco Sukaswanto dan Ibnu Rifajar, menekankan pengembangan yang fleksibel, kuat dan robot serbaguna yang dapat melakukan banyak tugas berbeda di berbagai domain.

Selain itu HuroCup mendorong penelitian ke banyak bidang robot humanoid, terutama berjalan dan menyeimbangkan. perencanaan gerak yang kompleks dan interaksi robot manusia, misalnya: memanah, berlari,  sepakbola, lari rintangan, lompat jauh, angkat beban, dan bola basket.

Dikatakan Danang Sukantar, persiapan khusus sudah dilakukan Tim KRSTI UAD yang meraih Juara 2 Nasional tahun 2019 untuk hadapi kegiatan itu. “Kami sudah menyiapkan diri untuk ikut kontes itu,” kata Danang, yang menerangkan tim robot UAD akan ikut obstacle run (halang rintang), sprint, weightlifting (angkat berat).

“Kami akan berusaha menunjukkan yang terbaik pada kontes itu dan di masa akan datang,” kata Danang.

Generasi muda Indonesia saat ini begitu bersemangat menciptakan robot-robot cerdas. โ€œBahkan, desainnya sudah semakin bervariasi dengan hasil kreatifitasnya yang terlihat baik,โ€ ungkap Dr Dedi Pramono, M.Hum, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD Yogyakarta.

Jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia Tenggara, menurut Dedi Pramono, kemampuan sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidaklah kalah dengan negara lainnya.

Disampaikan Dedi Pramono, pada ajang Kontes Robotik Indonesia Regional III Tahun 2019 yang diselenggarakan Kemenristekdikti RI pada 27 April 2019 di auditorium Graha Widyatama Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, tim robot UAD berhasil menyabet 6 piala.

Kaprodi Teknik Elektro Nuryono Satya Widodo, ST, M.Eng merasa sangat bangga bisa menjadi bagian dari membangun budaya teknologi yang maslahat dan manfaat.

Selain itu, UAD Yogyakarta bangga dapat ikut berkontribusi dalam mengembangkan dan memajukan teknologi. โ€œTerutama robotika di Indonesia,โ€ papar Danang Sukantar, M.Pd, Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni.

Disampaikan Danang, dari kegiatan itu diharapkan bisa meningkatkan pemeringkatan berbasis sistem informasi manajemen peringkatan bidang kemahasiswaan (Simkatmawa) Kemenristekdikti.

Diceritakan Nuryono Satya Widodo, jika dalam pembuatan satu unit robot ternyata membutuhkan dana yang cukup besar. “Dan patut diapresiasi terutama untuk pengembangan robotik,” kata Nuryono yang berharap ke depan mahasiswa Teknik Elektro UAD Yogyakarta dapat mendesain robot industri.

Bagi Dr Abdul Fadlil, MT, Wakil Rektor III Bidang Kehidupan Kampus, Kemahasiswaan dan Alumni UAD, kontes robotik tujuan utamanya meningkatkan semangat berkompetisi.

“Dengan adanya jiwa kompetisi, maka menjadi pemicu kemajuan,” tandas Abdul Fadlil yang berharap ke depan mahasiswa terus melakukan pengembangan Iomba-Iomba lainnya yang berkaitan dengan teknologi otomatisasi, advance robotica dan yang berkaitan dengan elektronika informatika.

Tim Robotika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sudah menimba pengalaman di Korea dan Beijing pada 2015-2016. “Kami akan menggenjot mahasiswa agar prestasinya tetap terjaga, terlebih di tingkat internasional,” papar Danang.

Bagi Danang, saat ini beberapa robot masih dalam perbaikan. “Dan titik lemah sudah diketahui dengan penggantian beberapa alat,” tandas Danang yang optimis robot UAD di atas robot rata-rata nasional dengan

Ditambahkan Kaprodi Teknik Elektro Nuryono Satya Widodo, ST, M.Eng, perbaikan dan riset serta uji coba alat masih dilakukan dengan mensimulasikan lapangan pertandingan di laboratorium.

“Hal itu agar lebih siap dan banyak ide untuk menanggulangi masalah yang akan terjadi dalam perlombaan,” terang Nuryono Satya Widodo, ST, M.Eng yang menambahkan ada 5 robot dengan 7 orang mahasiswa yang menyertai dari UAD.

Robot ukuran 50-60 cm yang memiliki 20 motor penggerak itu dibuat dan disesuaikan untuk lomba tingkat nasional, yang lamanya antara 6-8 bulan untuk satu robot dengan nilai 1 robot sekitar Rp 110-150 juta.

Lomba yang pusatnya di Korea diikuti dari Meksiko, Rusia, Cina, Jepang, AS, Taiwan, Korea, Kanada, Israel dan India, cukup bergengsi.

Setelah 2 tahun absen, kini UAD Yogyakarta bangkit lagi untuk terus mendorong mahasiswa dalam berkompetisi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

“Kami jug melatih softskill dan melatih pengalaman agar nantinya dalam menghadapi dunia kerja tahu peta international dan untuk mempersoapkan diri. Danang berharap, penguasaan dan kemampuan komunikasi dengan bahasa internasional untuk terus ditingkatkan dan terus belajar. “Tidak hanya masalah robot, tapi juga komunikasi,” tandas Danang.

Selain itu, diharapkan juga bisa memanfaatkan moment, memperluas jaringan, bertemu dengan delegasi Perguruan Tinggi lain di dunia agar memberi manfat bagi institusi dan prodi FT UAD.

Bagi Danang, banyak keuntungan yang didapatkan untuk pengembangan mahasiswa dalam pengalaman berharga. “Bagi dosen pembimbing akan menambah pengetahuan perkembangan robotika di tingkat global. Ke depan, UAD akan selalu naik levelnya,” papar Danang yang menambahkan dari 4 tim masuk UAD Yogyakarta kirim 2 tim: robot seni dan sepakbola.

RDC yang berdiri pada 2008 hingga saat ini sudah meraih banyak penghargaan dan berprestasi di tingkat regional, nasional maupun internasional. Berkaitan hal itu, seperti dikatakan Danang, Bimawa UAD Yogyakarta telah memberi dukungan untuk pengembangan dan inovasi robot. “Inovasi tidak hanya menjelang kontes, tapi juga dikembangkan sesuai tuntutan teknologi dan program kreativitas mahasiswa,” terang Danang. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow