Bimawa Awards 2019 bagi Mahasiswa dan Dosen UAD Berprestasi
YOGYAKARTA — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta selenggarakan Bimawa Awards 2019 sebagai ajang pemberian apresiasi bagi mahasiswa, dosen, Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Program Studi (Prodi) yang memiliki prestasi terbaik, Senin (28/1/2019), di Kampus Utama UAD, Jl Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, yang dihadiri Sekretaris PP Muhammadiyah Dr H Agung Danarto, M.Ag.
Melalui Bimawa Awards 2019 diharapkan para mahasiswa dan dosen dapat lebih baik lagi dan berprestasi dalam kegiatan. “Sehingga dapat membangkitkan motivasi dan rasa percaya diri sebagai mahasiswa dan dosen yang berprestasi di UAD,” kata Agung Danarto.
Pada kesempatan itu, Dr H Agung Danarto, M.Ag, menguraikan filsafat China Ko Ping Ho. “Perjalanan jauh diawali dengan langkah pertama,” tandas Agung Danarto.
Bagi Agung Danarto, langkah kecil yang dilakukan hari ini akan berimpact (berdampak) yang sangat besar ke depannya. “Acara yang sangat baik ini bingkai besarnya untuk membangun tradisi berprestasi,” kata Agung Danarto, yang meyakini kegiatan ini akan menjadi faktor pendorong yang sangat efektif bagi mahasiswa, aktivis dan pembimbing.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memiliki banyak prestasi, baik akademik maupun nonakademik. Dalam upaya mencapai peningkatan prestasi, UAD Yogyakarta melakukan beberapa program dan pemberian reward, salah satunya adalah Bimawa Awards.
Bimawa Awards 2019 ini baru kali pertama diadakan sebagai apresiasi UAD Yogyakarta bagi para aktivis kemahasiswaan dan para pembimbing aktivitas kemahasiswaan yang mampu menorehkan prestasi tingkat nasional maupun internasional.
Adapun kategori prestasi yang diberikan dalam Bimawa Awards 2019 ini adalah Ormawa terbaik, Ormawa peraih sponsorship terbaik, wesbsite Ormawa terbaik, pendamping bidang bakat, minat dan kegemaran terbaik, program studi peraih prestasi terbaik, program studi pelaksana SKPI terbaik, aktivis terbaik dan pembimbing bidang penalaran terbaik.
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD, Dr H Dedi Pramono, M.Hum mengatakan, upaya UAD dalam meningkatkan prestasi mahasiswa dan dosen, yakni dengan melakukan penggenjotan untuk selalu berprestasi secara teratur dan terukur.
Prestasi mahasiswa dan dosen itu merupakan salah satu pendukung penilaian akreditasi. “Baik program studi maupun universitas,” tandas Dedi Pramono, yang mengapresiasi mahasiswa dan dosen sehingga beragam aktivitas mencapai prestasi tinggi baik nasional maupun internasional.
UAD Yogyakarta selalu menggenjot prestasi mahasiswa dan dosen. Dan, prestasi yang dikembangkan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemenristekdikti RI dalam Sistem Informasi Manajemen Pemeringkatan Kemahasiswaan (Simkatmawa).
Dalam prestasi akademik, Dedi mengatakan bahwa prestasi mahasiswa sudah amat bagus. Terlebih adanya Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) bagi aktivis mahasiswa untuk menjawab tantangan dunia kerja dan dunia masa depan mereka.
Bagi mahasiswa, Bimawa Award ini dapat digunakan sebagai SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah). Sedang bagi dosen bisa sebagai bukti produktivitas dan prestasi. “Sehingga prestasi mahasiswa dan dosen akan menaikkan peringkat UAD,” kata Dedi.
Adanya prestasi yang diraih mahasiswa dan dosen, mengantarkan UAD mengalami lompat pemeringkatan pada Simkatmawa dari peringkat 232 (2017) menjadi peringkat 58 (2018). Adapun pemeringkatan pada bidang kemahasiswaan bergeser dari peringkat 84 menjadi peringkat 49.
Bimawa Awards 2019 ini, seperti disampaikan Danang Sukantar, M.Pd, Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan, para aktivis organisasi kemahasiswaan UAD makin terpacu untuk berprestasi lebih baik lagi di tahun-tahun mendatang. “Seperti yang dilakukan saudara Gontang Ragil Prakasa, mahasiswa Prodi Teknik Informatika Fakultas Teknik Industri yang mampu menjadi aktivis terbaik,” jelas Danang Sukantar.
Rektor UAD, Dr H Kasiyarno, M.Hum, pada kesempatan itu menyampaikan sepuluh faktor yang menentukan kesuksesan seseorang.
Menurut riset Thomas J Stanley, seperti dikatakan Kasiyarno, ada sepuluh faktor teratas yang akan memengaruhi kesuksesan seseorang, yaitu kejujuran, disiplin keras, mudah bergaul, dukungan pendamping, kerja keras, kecintaan pada yang dikerjakan.
“Selain itu kepemimpinan, kepribadian kompetitif, hidup teratur dan kemampuan menjual ide,” papar Kasiyarno, yang menambahkan hampir semua faktor itu tidak terjangkau dengan NEM (Nilai Ebtanas Murni)/NUN (Nilai Ujian Nasional) dan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Bagi Kasiyarno, dalam kurikulum semua itu dikategorikan soft skill. “Biasanya peserta didik memperolehnya dari kegiatan ekstra-kurikuler,” kata Kasiyarno, yang menerangkan ending semuanya adalah di tangan Allah Yang Maha Kuasa. (Anne Rochmawati)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow