Mahasiswa UAD Yogyakarta Terima Beasiswa Bank Syariah Mandiri Yogyakarta
YOGYAKARTA — Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta memberikan beasiswa bagi 37 orang mahasiswa berprestasi. Masing-masing menerima dana sebesar Rp 4 juta dari Bank Syariah Mandiri (BSM) Yogyakarta.
Beasiswa bagi mahasiswa UAD Yogyakarta semakin meningkat karena prestasinya sangat luar biasa. “Dan, persaingan di prodi begitu sangat ketat,” jelas Danang Sukantar, M.Pd, Kabid Pengembangan Kemahasiswaan Bimawa UAD, yang menambahkan universitas selalu mendorong mahasiswa untuk memiliki kompetensi yang cukup di bidang hardskill dan softskill.
“Sekarang ini kemampuan softskill harus dipupuk melalui komunikasi, negosiasi, membagi waktu dan manajemen keuangan,” kata Dr Dedi Pramono, M.Hum, Kepala Bimawa UAD.
Bantuan sosial beasiswa mahasiswa berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Tahun Akademik 2019/2020 diberikan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) di Ruang Sidang Utama Kampus 1 UAD Jl Kapas, Yogyakarta, Kamis (6/2/2020).
Bantuan sosial beasiswa mahasiswa dari Bank Mandiri Syariah (BSM) Yogyakarta bersama Laznas BSM sebesar Rp 150 juta secara simbolis diberikan Agung Nugroho Dewanto selaku Area Manager BSM Yogyakarta kepada Rektor UAD Dr Muchlas, MT.
Hal itu merupakan perwujudan tali silaturahim antara pihak UAD Yogyakarta dengan pihak BSM Yogyakarta. “Bantuan itu juga memperlihatkan bahwa selama ini UAD dan BSM bekerja sama dengan baik,” terang Muchlas.
Terbukti, bantuan beasiswa kepada mahasiswa UAD Yogyakarta itu diberikan BSM sejak tahun 2015 lalu. Dan dana yang diberikan pun selalu meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Muchlas, UAD Yogyakarta selalu menjalin kerjasama yang lebih baik dan menggembirakan. “Meski ada diskontinyu tidak ada masalah, mungkin bisa dirapelkan,” kelakar Muchlas, yang menerangkan prinsip kerja sama itu saling menguntungkan dan bermanfaat.
Disampaikan Muchlas, pendidikan di UAD Yogyakarta dibuat seimbang dengan soft skill yang dibutuhkan industri serta menyesuaikan segala macam menyambut era disrupsi. “Makanya, mahasiswa UAD ini nantinya kalau lulus dengan kompetensi yang lengkap,” kata Muchlas.
Rektor UAD Yogyakarta berpesan kepada mahasiswa penerima beasiswa agar apa yang disampaikan itu sebagai motivasi meski sudah dicukupi orangtuanya. “Semoga ke depan bisa menjadi contoh mahasiswa lainnya dan tetap bersemangat dalam menyelesaikan tugas akademik sebagai mahasiswa berprestasi,” kata Muchlas.
Disampaikan Dr Abdul Fadlil, MT, Wakil Rektor III Bidang Kehidupan Kampus, Kemahasiswaan dan Alumni, syarat dan ketentuan mahasiswa penerima beasiswa BSM telah ditetapkan UAD Yogyakarta, di antaranya menyangkut soal kejujuran, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi, softskill dan hardskill, berprestasi, memiliki kualitas edukasi yang baik.
“Beasiswa ini diharapkan bisa mendukung mahasiswa lebih berprestasi da belajar lebih tekun lagi,” ungkap Fadlil, yang menambahkan jangan dilihat dari nilai atau nominalnya dan ini sebagai bentuk komitmen serta kepedulian kepada mahasiswa dari UAD Yogyakarta.
“Selain itu, mahasiswa harus memiliki prestasi di dalam dan luar kampus serta dilihat dari segi finansialnya atau yang kurang mampu,” kata Abdul Fadlil.
Dikatakan Abdul Fadlil, beasiswa di UAD Yogyakarta meliputi: beasiswa UAD, beasiswa Supersemar, beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM), beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (PPA), bea-mahasiswa dan beasiswa lainnya yang sifatnya tentatif.
Wakil Rektor III menyampaikan ucapan terimakasih kepada BSM Yogyakarta karena sejak 2015 sudah memberikan beasiswa kepada mahasiswa UAD Yogyakarta.
Kali pertama tahun 2015 berikan beasiswa sebanyak Rp 120 juta kepada 30 orang mahasiswa, tahun 2016 kepada 30 orang mahasiswa dengan nilai beasiswa Rp 120 juta, tahun 2017 hanya 25 orang mahasiswa dengan total beasiswa Rp 100 juta, dan tahun 2018 terhenti.
Untuk kali ini ada 37 orang mahasiswa yang tiap mahasiswa menerima Rp 4 juta. “Itu merupakan bagian penting untuk meringankan mahasiswa,” tandas Abdul Fadlil.
Menurut Fadlil, BSM Yogyakarta sudah ikut membantu mahasiswa yang kurang mampu. “Bantuan itu sangat diperlukan mahasiswa dalam selesaikan studinya,” kata Abdul Fadlil, yang menambahkan tiap jelang pembayaran SPP ada saja mahasiswa yang ajukan dispensasi penundaan pembayaran.
Diterangkan Fadlil, dari 27 ribu mahasiswa UAD tidak sampai 1 persen yang masih perlu beasiswa. Untuk tahun 2020 ini ada 87 orang mahasiswa UAD yang full beasiswa.
Agung Nugroho Dewanto selaku Area Manager BSM Yogyakarta merasa gembira karena bisa bertemu, bertatap muka dan saling menyapa dengan keluarga besar UAD Yogyakarta. “Kerjasama yang telah terbina dan terbangun selama ini semoga bisa direalisasikan dan terus ditingkatkan bersama-sama,” kata Agung, yang berharap untuk ke depannya akan lebih ditingkatkan lagi setelah memiliki aset yang besar.
Apa yang diberikan BSM Yogyakarta itu, diharapkan bisa dipergunakan mahasiswa dengan sebaik-baiknya. (Anne Rochmawati)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow