UAD JADI KAMPUS FAVORIT DI INDONESIA
YOGYAKARTA — Hingga saat ini, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta masih menjadi salah satu kampus favorit di Indonesia. Sehingga jumlah mahasiswa dari tahun ke tahun mengalami peningkatan.
Hal itu disampaikan Dr Chairil Anwar, Wakil Ketua Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan PP Muhammadiyah pada wisuda sarjana periode Maret 2018 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Sabtu (24/3/2018), yang dihadiri Purnomo, ST (Ketua Kamada), HM Muchlas Abror dan Aris Madani dari BPH UAD serta Prof DR dr Rusdi Lamsudin, SpS(K),ย M.Med.Sc(Dekan FK UAD).
Pada kesempatan itu, Chairil Anwar meminta kepada yang hadir untuk bertepuk tangan bagi wisudawan, paduan suara dan UAD Yogyakarta.
Menurut Chairil Anwar, prestasi yang dicapai UAD adalah buah kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas dari seluruh elemen UAD Yogyakarta. Terlebih setelah diterimanya SK tentang pendirian Fakultas Kedokteran UAD dari Menristekdikti RI No. 720/KPT/I/2017.
Pada kesempatan itu, Chairil Anwar yang turut mempromosikan pembukaan FK UAD, berharap kepada wisudawan untuk dapat mengamalkan ilmunya yang telah diperoleh dari UAD di masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing.
Rektor UAD, Dr H Kasiyarno, M.Hum, mengatakan, kali ini UAD Yogyakarta mewisuda 914 mahasiswa meliputi 832 wisudawan S1 dan 82 wisudawan S2. Dan 221 sarjana S1 dan 32 sarjana S2 dinyatakan cumlaude. Rata-rata IPK (indeks prestasi kumulatif) wisudawan S1 adalah 3.32 dan S2 adalah 3.68.
Wisudawan terbaik S1 diraih Isnaepi (Prodi Pendidikan Matematika, IPK 4,00), Tegar Surya Putra (Prodi Manajemen, IPK 3.97), Miyah Sharifah (Prodi Manajemen, IPK 3.95). Dari program pascasarjana Meta Damaharyuningtyas (Farmasi) menjadi yang terbaik dengan IPK 4.00.
Adapun wisudawan S1 dengan masa studi tercepat 3 tahun 4 bulan 28 hari dicapai M Husni Arsyad (Prodi Bahasa dan Sastra Arab, IPK 3.90). Dan wisudawan termuda adalah Debby Elvionita (Prodi Sastra Inggris, IPK 3.65) yang lulus pada usia 20 tahun 8 bulan 9 hari.
Wisudawan berprestasi di tingkat regional, nasional dan internasional: Tri Utami (BK), Clara Oktavia (BK), Jonasdi (PBI), Mahmuda Maarif (PPKn), Tegar Surya Putra (Manajemen), Toni Effendi (Biologi), Rizky Gusti Pratiwi (Teknik Kimia), Abdul Aziz AY (Farmasi), Isharyanto (Farmasi), Agung Hawono Yudho (Ilmu Hukum), Abdul Farhan Jihad (Kesehatan Masyarakat) memperoleh penghargaan dari BNI ’46, BRI, Bank Mu’amalat, BPD Syariah DIY dan Bank Bukopin Syariah.
Dikatakan Rektor UAD, Kasiyarno, fasilitas terus-menerus diupayakan UAD. “Itu menunjukkan UAD adalah perguruan tinggi yang besar dan mampu bersaing,” tandas Kasiyarno, yang menambahkan UAD kini semakin maju dan berkembang dengan 42.722 alumni S1 dan 1.215 alumni S2.
Ditambahkan Rektor UAD, tahun 2018 ini akan mengajukan Prodi Vokasi, S2 IKM, S3 Farmasi, dan S3 Psikologi. Hal itu menyusul 11 Prodi S2 yang sudah ada saat ini.
Kasiyarno bersyukur, UAD sudah bisa buka Fakultas Kedokteran. “Bertahun-tahun kita berjuang untuk memperoleh salah satu prodi itu. Karena, UAD ini belum kelihatan besar kalau belum membuka Fakultas Kedokteran,” tandas Kasiyarno yang komitmen tetap menjaga UAD sebagai perguruan tinggi yang berkualitas.
Adanya FK UAD, Kasiyarno berharap semoga bisa menghasilkan dokter-dokter berkualitas. “Dan mau mengabdikan diri demi kesejahteraan bangsa Indonesia,” kata Kasiyarno, yang komitmen memberi beasiswa lanjut S2 bagi yang memperoleh IPK 4.00.
Bagi Chairil Anwar, apa yang dicapai UAD Yogyakarta adalah prestasi luar biasa. Dari 4.500 perguruan tinggi di Indonesia, yang memperoleh akreditasi A sebanyak 65. “Satu di antaranya adalah UAD dan ini satu capaian luar biasa,” tandas Chairil Anwar yang berharap kepada UAD untik bisa menghasilkan bibit calon sarjana yang bagus.
Di akhir acara wisuda S1 dan S2 diselingi pembuatan film pendek “Sulastri” yang melibatkan wisudawan dan orang tua wisudawan. (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow