UAD Akan Berikan Beasiswa bagi Sepuluh Mahasiswa dari Azerbaijan

UAD Akan Berikan Beasiswa bagi Sepuluh Mahasiswa dari Azerbaijan

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Azerbaijan adalah sebuah negara di Asia Barat Daya. Seperti Indonesia, mayoritas masyarakat Azerbaijan adalah muslim dan kita seperti saudara yang jauh secara geografis tapi dekat secara kultur.

Hal itu disampaikan Dubes LBBP RI untuk Republik Azerbaijan berkedudukan di Baku, Prof Dr H Husnan Bey Fananie, MA, dalam kuliah umum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Kampus Utama UAD Jl Ring Road Selatan, Tamanan, Bantul, Rabu (17/7/2019).

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Kedatangannya ke UAD Yogyakarta selain untuk kunjungan balasan, Husnan Bey Fananie juga sampaikan amanah MoU dari salah satu Perguruan Tinggi di Azerbaijan dan berikan beberapa buku kepada Rektor UAD Kasiyarno.

Di depan Prof Dr H Mifedwil Jandra, M.Ag, Prof Dr H Yunahar Ilyas, Lc, MAg, dan Dr H Untung Cahyono, M.Hum, Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Prof Dr Husnan Bey Fananie, MA sampaikan kuliah umum dengan tema Indonesia dan Azerbaijan: Hubungan Antar Peradaban dan Budaya.

Di awal ceramahnya, Husnan Bey Fananie mengatakan bahwa UAD sudah tidak asing lagi dan seperti keluarga sendiri. “Terimakasih sudah disambut dengan baik,” kata Husnan Bey Fananie.

Menjadi Dubes Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Azerbaijan adalah kebanggaan bagi laki-laki kelahiran Jakarta, 13 November 1967.

Kedekatan historis antara Indonesia dan Azerbaijan juga menjadi latar belakang Indonesia cepat mengakui kedaulatan Azerbaijan, yang menjadi persilangan antara Rusia, Eropa, Asia dan Timur Tengah, yang berdiri pertama kali pada tahun 1918-1920.

Dan kedekatan secara kultur inilah yang menjadi salah satu modal utama Husnan dalam memainkan perannya sebagai duta besar. Secara perlahan, kultur Islam khas Indonesia dikenalkannya kepada masyarakat Azerbaijan yang mayoritas adalah muslim syiah.

Secara ekonomi, menurut Husnan, Azerbaijan negara kaya penghasil minyak dan gas bumi, salah satu pengekspor ke Indonesia.

Dikatakan Husnan, pengenalan mengenai Azerbaijan sangat penting dan bermanfaat bagi perkembangan hubungan kerjasama di berbagai bidang, termasuk dalam pengembangan pendidikan.

Husnan juga memperkenalkan kebudayaan, pendidikan, ekonomi, dan politik dari negara Azerbaijan. Sebuah negara yang kaya akan minyak di Kaukasus Selatan.

“Tempat itu telah muncul sebagai salah satu pemasok utama minyak mentah ke Indonesia setelah Arab Saudi,” papar Husnan menjelaskan negara yang berada di dataran rendah Pegunungan Kaukasus itu menyimpan banyak sejarah kerajaan: Seljuk, Ottoman, Syafawi, hingga Byzantium.

Selain itu, banyak peninggalan yang bisa kita lihat, di antaranya peninggalan yang memiliki hubungan erat dengan Indonesia.

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr H Kasiyarno, M.Hum bersama Ketua BPH UAD Prof Dr H Yunahar Ilyas, Lc, MAg, belum lama ini berkunjung ke negara Azerbaijan untuk mengadakan nota kesepahaman (memorandum of understanding) dengan beberapa kampus di Azerbaijan.

Hal itu merupakan satu upaya UAD dalam mewujudkan visinya menjadi perguruan tinggi yang diakui secara internasional. “Dengan nilai moral dan nilai Islami,” kata Kasiyarno.

Disampaikan Kasiyarno, di tengah-tengah kesibukannya, Dubes RI Azerbaijan bisa menyempatkan diri untuk menghormati tamu. “Dengan cara menjemput dan mengantar sendiri tamu dari UAD Yogyakarta,” kata Kasiyarno, yang mengaku sangat terkesan dengan keluhuran budi, kerendahan hati dan ketulusan pribadi Dubes RI Azerbaijan.

Bagi Kasiyarno, kehadiran Husnan Bey Fananie di UAD Yogyakarta sebagai tamu sangat luar biasa. “Saya  sangat berbahagia karena beliau bisa memenuhi undangan UAD,” kata Kasiyarno menjelaskan ketika berada di Azerbaijan pihaknya mengadakan kerjasama dengan perguruan tinggi: bahasa, teknologi, pendidikan, dan studi Islam.

Selain itu, Kasiyarno merasa prihatin dengan negara yang lama dijajah Rusia karena banyak saudara kita umat Islam.

Rektor UAD Yogyakarta lantas terketuk dengan memberi beasiswa kepada sepuluh orang mahasiswa dari Azerbaijan yang diharapkan siap tinggal di Pesantren Mahasiswa KH Ahmad Dahlan serta mau mengikuti kegiatan Persada UAD. “Agar bisa jadi kader dai yang siap menyebarkan agama Islam di Azerbaijan,” kata Kasiyarno, yang menambahkan UAD Yogyakarta membantu agar penduduk Azerbaijan bisa jadi Islam yang kaffah. (Anne Rochmawati)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow