Rektor Muchlas: UAD Lakukan Hilirisasi Inovasi Penelitian untuk Masyarakat
MALANG - Sebagai perguruan tinggi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkomitmen untuk terus mengembangkan inovasi di segala bidang untuk kemajuan masyarakat. Inovasi itu tentunya dilakukan secara proses dari hulu ke hilir.
"UAD sebagai perguruan tinggi memiliki tugas mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dalam pengembangan itu, tentu alurnya itu dari hulu ke hilir," kata Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M,T. dalam Gathering Press Tour bersama media afiliasi, Rabu (28/2) di Latar Ijen, Malang.
Lanjut Rektor, dalam upaya pengembangan tersebut, UAD memegang prinsip Technology Readiness Level (TRL) dari level 1 hingga 9. Mulai dari level 1 yang bermanfaat bagi peneliti hingga level 9 yang dapat dikomersialisasikan.
Muchlas menyatakan harapan UAD agar riset-risetnya dapat mencapai level TRL 9, sehingga dapat dikomersilkan dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
"Itulah yang disebut sebagai 'hilirisasi', tentunya kita ingin mengembangkanny sampai ke level itu (komersialisasi-red)," ujar Muchlas.
Era Industri 5.0 ini memang memberikan banyak inspirasi sekaligus tantangan bagi pengembangan teknologi. Karena menempatkan human centricity sebagai salah satu dari unsurnya dan itu artinya teknologi dan manusia harus berbagi peran.
Itulah sebabnya dari kampus harus membiasakan dan menyesuaikan diri untuk dapat menghasilkan lulusan-lulusan yang adaptif dan kerja-kerja kolaboratif antara robot/mesin dan manusia. Karena industri 5.0 ini memberikan satu tantangan seperti itu dan bahkan kampus pun belum tahu jenis pekerjaan apa yang bisa dibekalkan kepada para mahasiswa untuk menghadapi era ini.
"Maka, human centricity ini memberikan satu rekomendasi kepada kita agar semua perguruan tinggi harus bisa menyiapkan lulusannya yang bisa bekerja, adaptif, kolaborasi dengan mesin," sambung Guru Besar Ilmu Pendidikan Teknologi Kejuruan itu.
Di sisi lain, UAD juga ingin kabar-kabar kebaikan lewat penelitian ini dapat sampai ke masyarakat lebih efektif lagi, salah satunya lewat sinergi dengan dunia pers. Maka, Muchlas sangat mengapresiasi agenda press tour ini dalam rangka menjalin sinergi antara perguruan tinggi dengan media.
Menurutnya, dengan berkumpul dan menjalin silaturahim bersama pers atau media seperti ini, diharapkan perguruan tinggi tak lagi dianggap sebagai menara gading, artinya tak mau sosialisasi keilmuan di masyarakat.
“Forum ini penting untuk menyamakan persepsi, menjalin silaturahim, dan memperoleh masukan - masukan dari wartawan yang notabene insan sensitif terhadap suatu hal terkait pengembangan institusi,” tandas Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah itu. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow