Prodi Teknologi Pangan UAD dan PCA Wirobrajan Tingkatkan Kesadaran Keamanan Pangan
YOGYAKARTA — Untuk meningkatkan kesadaran (awareness) keamanan pangan ibu-ibu anggota Pimpinan Cabang Aisyiyah (PCA) Wirobrajan, Yogyakarta, yang sebagian besar memiliki bisnis makanan ringan dan kue basah, maka diadakan pelatihan penggunaan bahan pengawet makanan yang aman.
Kegiatan yang diinisiasi sejak akhir 2017 ini, memberikan pengetahuan tentang bahan tambahan yang aman dan sangat penting untuk diketahui seluruh pengusaha makanan di Wirobrajan, Yogyakarta.
Ibu-ibu Aisyiyah Wirobrajan yang punya usaha makanan ringan, tidak boleh keliru dalam menggunakan bahan pengawet, yang dapat membahayakan kesehatan siapa pun yang mengonsumsi produknya. Menurut Ny. Aat, Ketua PCA Wirobrajan, permintaan tentang pelatihan penggunaan bahan pengawet makanan yang aman seringkali dilontarkan oleh Ibu-ibu anggota PCA Wirobrajan. “Terutama yang terjun dalam bisnis makanan,” kata Ny Aat, Ketua PCA Wirobrajan, hari ini.
Menurutnya, ibu-ibu anggota PCA Wirobrajan sering menjadi korban berita hoax dan broadcast message yang menyebarkan berita bohong soal bahaya ini dan itu. Selain itu, anggota PCA Wirobrajan tidak menelaah lebih lanjut penggunaan bahan tambahan angan (BTP) dalam mengolah produknya.
Berkaitan hal itu, kemudian dibuat kesepakatan kolaborasi antara Prodi Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan PCA Wirobrajan, dalam bentuk pengabdian masyarakat tentang penggunaan pengawet pangan yang aman, yang dibantu pula dari Prodi Farmasi UAD.
Kegiatan yang terdiri dari pelatihan dan evaluasi pangan dalam bentuk kompetisi memasak telah dilaksanakan pada 27 Maret 2018. Materi yang disampaikan meliputi regulasi dan klasifikasi BTP dan prinsip keamanan pangan dalam kaitannya dengan penggunaan pengawet pangan, yang disampaikan Amalya Nurul Khairi, M.Sc (dosen Teknologi Pangan UAD).
Pelatihan kali ini dipaparkan tentang ambang batas penggunaan BTP, karakteristik, dan macam BTP berdasarkan kegunaannya dalam pengolahan pangan.
Pelatihan kedua pada 17 April 2018 di Gedung Dakwah PRA Singosaren, Wirobrajan, menyoal aplikasi pembuatan cuka kelapa sebagai bahan pengawet alami makanan, yang disampaikan Titisari Juwitaningtyas, M.Sc (dosen Teknologi Pangan UAD).
Menurut Titisari Juwitaningtyas, untuk mengurangi maraknya penggunaan pengawet sintetis makanan yang tidak aman dikonsumsi di masyarakat, perlu adanya informasi penggunaan bahan pengawet makanan yang aman.
Kegiatan terakhir pada 29 April 2018 disampaikan pemaparan tentang deteksi formalin dan boraks pada makanan.
Pada kesempatan ini, juga dilaksanakan kompetisi memasak sebagai tindak lanjut dari evaluasi BTP, yang sebelumnya ada kuesioner bagi Ibu-ibu PCA Wirobrajan.
Selain itu, Prodi Teknologi Pangan UAD bekerja sama dengan Majelis Ekonomi dan MPK Pimpinan Cabang Aisyiah Wirobrajan selenggarakan kegiatan kompetisi memasak. Lomba masakan kreasi berbahan dasar ubi jalar tanpa pengawet sintetis, diminati ibu-ibu. Kegiatan ini diselenggarakan di SDN Tamansari 3 Wirobrajan pada 29 April 2018.
Kemudian identifikasi boraks dan formalin dalam pangan serta jajanan sekolah disampaikan Dosen Fakultas Farmasi UAD, Iin Narwanti, M.Sc, Apt.
Ibu-ibu anggota PCA Wirobrajan diminta untuk mendeteksi penggunaan formalin pada sampel jajanan sekolah dengan kertas kunyit (curcumin). Hasilnya, sebagian besar sampel jajanan sekolah berupa batagor dan siomay positif menggunakan formalin.
Tujuan dari evaluasi pangan dalam bentuk lomba memasak ini untuk mengembangkan kreativitas baru dalam pengolahan ubi jalar, di samping juga memunculkan ketertarikan masyarakat untuk mengembangkan ubi jalar yang dikreasikan dalam berbagai jenis olahan makanan kekinian yang sangat menggoda.
Hasil evaluasi pangan ini menjadi acuan utama keterserapan materi pelatihan yang telah disampaikan oleh Prodi Teknologi Pangan UAD agar ibu-ibu mampu mengolah makanan yang bebas bahan pengawet. Sampel olahan ibu-ibu lalu diujicobakan di Laboratorium Kimia UAD.
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow