Kampus

Kampus

MediaMU.COM

May 19, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Mahasiswi UMY Inisiasi Hadirnya Platform Your Home

Foto: dok. Humas UMY

BANTUL – Karya kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Namanya Suci Lorian, mahasiswi Program Studi Manajemen angkatan 2019. Ia menginisiasi hadirnya platform Your Home. Platform ini bertujuan merangkul para penyintas broken home, utamanya yang membutuhkan konsultasi psikologi hingga mengalami kekerasan.

Suci Lorian menjelaskan, platform terbentuk dari pengalaman pribadinya bersama adik sebagai penyintas broken home. Keduanya mendapatkan kekerasan sehingga merasa membutuhkan bantuan, namun bingung meminta bantuan kemana.

Data dari lokadata.id menunjukkan bahwa angka perceraian di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Tahun 2020 naik menjadi 6,4 persen dari 72,9 juta rumah tangga atau sekitar 4,7 juta pasangan. Selama masa pandemi, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) pun meningkat. Jumlah laporan kekerasan mencapai 2.389 pada tahun 2020. Kedua hal ini mengorbankan anak dan meningkatkan angka broken home.

Lorian menjelaskan, platform Your Home memiliki tiga program unggulan yakni perlindungan hukum, layanan konseling, dan juga edukasi.

Program perlindungan hukum. Ditujukan kepada penyintas yang mendapatkan kekerasan dari orangtua. Platform sudah bekerja sama dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta.

Layanan konseling. Dalam hal ini platform bekerja sama dengan psikolog di UMY. Layanan ini dapat diakses secara gratis oleh mahasiswa UMY.

Untuk edukasi, jelas Suci Lorian, “Kami melakukan melalui konten-konten yang diunggah di sosial media untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap isu broken home ini.”

Saat ini, Your Home dapat diakses pada sosial media instagram @yourhome.idn melalui direct messages. Bagi yang berkonsultasi dapat langsung mengirimkan direct messages ke Instagram.

“Nantinya kami akan menjadi penghubung serta memfasilitasi teman-teman untuk mengakses psikolog dan LBH. Teman-teman yang sekadar curhat dengan akun anonim pun dapat mengirimkan pesan, kami berusaha sebaik mungkin memberikan respon,” tambahnya.

Lorian berharap, dengan platform ini, penyintas broken home khususnya mahasiswa UMY, memiliki rumah untuk berbagi dan berkonsultasi. Selain itu, para penyintas broken home yang mendapatkan kekerasan bisa mengakses perlindungan hukum.

“Berdasarkan pengalaman pribadi saat adik saya mendapatkan kekerasan sangat sulit meminta bantuan kepada pihak berwenang, tidak ada perlindungan hukum yang kami dapatkan,” ungkapnya.

Platform tersebut baru ia bangun selama dua bulan, terbentuk melalui vessel program yang diadakan Student Entrepreneur and Business Incubator (SEBI) UMY. SEBI UMY banyak memberikan bantuan, mulai dari bantuan dana, surat pengantar, hingga konsultasi. (*)

Berita diperoleh mediamu.com dari rilis BHP UMY

Editor: Heru Prasetya

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here