PG PAUD UAD dan PWA DIY Selenggarakan Pelatihan Bagi Orangtua Anak Usia Dini
YOGYAKARTA — Dosen PG PAUD Universitas Ahmad Dahlan bekerjasama dengan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DIY menyelenggarakan pelatihan secara daring bagi orangtua untuk anak usia dini di lingkungan Kota Yogyakarta, 28-30 Juni 2021. Tujuan acara ini untuk melatih komunikasi efektif antara orangtua dengan anak, serta melatih regulasi emosi orangtua dalam menyikapi masalah pengasuhan anak usia dini. Acara pelatihan hari pertama dan kedua sesi psikoedukasi, serta focus group discussion (FGD) antarpeserta di hari ketiga.
Dosen yang terlibat adalah Dewi Eko Wati, M.Psi, Psikolog dan Intan Puspitasari, S.Psi, M.A. Juga melibatkan enam mahasiswa prodi PG PAUD sebagai fasilitator dalam pelatihan.
Dra. Yuni Purwanti, M.Ps., Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PWA memberikan apresiasi positif terhadap acara ini. Di masa pandemi ini interaksi orangtua dengan anak semakin meningkat. Jika tidak dibekali dengan keterampilan komunikasi efektif serta regulasi emosi akan rentan terjadi perselisihan dalam pengasuhan anak.
Agenda ini penting agar orangtua yang mempunyai anak usia 2-6 tahun bisa memberikan pengasuhan berkualitas sehingga tercipta generasi berkarakter. Tidak hanya sebatas tataran pengetahuan, juga perlu dibekali dengan langkah-langkah praktis yang bisa diterapkan langsung dalam pengasuhan sehari-hari.
Komunikasi efektif menjadi bagian penting dalam membangun karakter anak dan mencegah terjadinya kekerasan orangtua kepada anak. Untuk membangun komunikasi tersebut diperlukan upaya mengelola emosi secara positif agar penyampaian pesan dapat dilakukan dengan tepat.
Data KPAI menunjukkan, di masa pandemi Covid-19 tingkat kekerasan orangtua terhadap anak meningkat. Pada tahun 2020 terdapat 6.091 kasus. Kekerasan terhadap anak yang disebabkan kemampuan komunikasi dan regulasi emosi orangtua yang kurang baik mengakibatkan anak menjadi pribadi yang insecure, agresif, tidak mandiri, dan penakut.
“Kami mendapatkan respon yang sangat baik dari para peserta. Jumlah peserta cukup banyak yaitu 40 orang dari target awal 30 orang. Antusiasme peserta juga bagus dilihat dari keikutsertaan 40 orang selama tiga hari penuh dan aktif selama pelatihan,” ungkap Dewi Eko Wati, ketua penyelenggara.
“Hasil pelatihan ini, para peserta berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pengasuhan dengan mempraktikkan pola komunikasi terbuka dan meregulasi emosi lebih baik lagi,” tambahnya. (*)
Wartawan/Editor: Heru Prasetya
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow