Mahasiswi FH UAD Juara II PSA Essay Competition #01

Mahasiswi FH UAD Juara II PSA Essay Competition #01

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menorehkan prestasi tingkat nasional. Meski bersaing dengan peserta dari kampus ternama lainnya, Retno Damarina, mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum UAD menjadi Juara II PSA Essay Competition #01. Acara yang diselenggarakan PSA Indonesian Law Office ini diikuti mahasiswa se-Indonesia.

Para peserta tersebut berasal dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Sebelas Maret, Universitas Makassar, Universitas Sumatera Utara, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, dan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dewan juri terdiri para akademisi, peneliti, dan praktisi. Mereka adalah Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.L.I. (guru besar Hukum Persaingan Usaha Universitas Sumatera Utara), Dr. Abdul Ghoffar Husnan, S.P.D.I, S.H., M.H. (peneliti senior di Mahkamah Konstitusi), Satra Lumbantoruan, S.H., M.H. (hakim Pengadilan Negeri Sintang), Junaedi Saibih, S.H., M.Si., L.L.M. (pengajar Fakultas Hukum/Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia), dan Johannes Tare Pangaribuan, S.H., M.H., C.L.A. (partner PSA Indonesian Law Office).

Di sela-sela menjalani perkuliahan, Retno berbagi pengalaman tentang lomba yang menyoal dinamika pembentukan dan penegakan hukum di masa pandemi Covid-19 tersebut. “Motivasi saya mengikuti karena ingin belajar lebih terkait dengan penulisan esai,” katanya, Selasa 25 Mei 2021.

Ia menyampaikan keinginan tersebut kepada Departemen Kompetisi Lantern Law Community (LLC). LLC adalah organisasi yang diikutinya. Respon positif datang dari Adit, Ketua Departemen Kompetisi LLC.

Tahap bimbingan pun dilalui, antara lain penulisan esai yang baik dan benar serta ide terkait dengan subtansi esai yang akan dituangkan dalam tulisan. Setelah mengikuti proses seleksi, Retno masuk 10 besar.

“Sebenarnya saya tidak menyangka akan meraih juara,” kata Retno. Tujuan awal mengikuti lomba adalah memperoleh pengalaman terkait lomba esai.

Saat pulang kampung Retno tidak ingat kalau sedang mengikuti kompetisi. Sehingga pengumuman yang menyebutkan masuk 10 besar sangat mengejutan. “Otomatis saya harus mengikuti tahapan presentasi esai,”jelasnya.

Retno sempat mengalami kesulitan jaringan internet saat di kampung halaman. Beberapa kali bimbingan dengan senior-senior LLC, Retno sempat mengalami gangguan jaringan. Sehingga kadangkala tidak dapat melakukan bimbingan.

Saat mendekati presentasi esai, Retno mengalami kendala jaringan internet, sampai-sampai sewa ruang di warnet untuk presentasi. Sayangnya saat akan presentasi di hadapan dewan juri, jaringan di warnet juga mengalami gangguan. Beberapa kali mencoba presentasi, gagal. “Hampir saja tidak bisa melakukan presentasi,” kenangnya.

Karena sudah akan masuk waktu Maghrib dan takut pulang kalau kemalaman karena harus melewati perkebunan-perkebunan, ia memutuskan meninggalkan warnet dan pulang. Dalam perjalanan Retno mengaku sempat menangis. “Padahal semalaman tidak bisa tidur karena latihan presentasi. Saya takut mengecewakan pembimbing serta LLC,” kata Retno.

Sampai di rumah, jaringan malah membaik sehingga bisa masuk ruang zoom. Saat acara presentasi akan ditutup pembawa acara, Retno memohon untuk dapat melakukan presentasi. “Pada saat saya presentasi yang terdengar hanya suara saya,” ungkapnya.

Retno mengucapkan syukur alhamdulillah karena mendapatkan hasil maksimal. Selain itu juga mengucapkan terima kasih kepada LLC yang selalu mendukungnya. (affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow