ads
Mahasiswa UAD Yogyakarta Edukasi Masalah Gizi Balita di Kauman Yogyakarta

Mahasiswa UAD Yogyakarta Edukasi Masalah Gizi Balita di Kauman Yogyakarta

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Pada bulan April-Mei 2018 Tim Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta — melalui pendanaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia — melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kauman, Gondomanan, Yogyakarta.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat, Arfiani Nur Khusna, ST, M.Kom dengan anggota Liena Sofiana, SKM, M.Sc, dari Prodi IKM, menjelaskan, pengabdian ini bekerjasama dengan Kader Posyandu Kauman RW 12  dan UKM Dapur Hijau.

Terungkap, permasalahan gizi balita masih menjadi permasalahan di Indonesia. Sehingga pemerintah menggalakkan program pemenuhan gizi bagi balita agar dapat mengurangi dampak yang diakibatkan oleh masalah gizi.

“Makanan yang dikonsumsi oleh balita sangat dipengaruhi oleh komponen kandungan gizi yang seimbang seperti karbohidrat, proten, lemak, vitamin dan mineral,” kata Arfiani Nur Khusna, ST, M.Kom, Jum’at (5/10/2018).

Beberapa hambatan dalam peningkatan gizi dan perkembangan balita, di antaranya pengetahuan yang tidak memadai dan praktek-praktek yang tidak tepat yang dilakukan oleh ibu. “Sehingga diperlukan suatu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut,” terang Liena Sofiana, SKM, M.Sc.

Tujuan dari aktivitas ini, menurut Liena Sofiana, untuk memberikan edukasi mengenai gizi balita, cara mengolah makanan balita dengan bahan alami dan pengelolaan hasil olahan makanan serta pemasaran melalui media online.

Dan teknologi yang ada saat ini, dapat mendukung pemasaran produk yang dihasilkan oleh kader Posyandu Kauman. “Sehingga dapat dikenal masyarakat luas dan dapat menggalakkan masyarakat untuk mengatasi permasalahan gizi balita,” kata Arfiani Nur Khusna.

Melalui peran mitra dan warga masyarakat Kauman, Gondomanan, Yogyakarta, maka penyuluhan dan pelatihan pengolahan dan pemasaran makanan dapat berjalan dengan lancar serta mendapatkan antusias dari warga.

Selain itu, warga dapat mempraktekkan secara langsung hasil dari pelatihan tersebut.

Menurut Arfiani, selaku ketua tim pengabdian kepada masyarakat ini, kader posyandu yang dibina dapat memberikan edukasi mengenai gizi kepada masyarakat umum. “Dan dapat mempraktikkan pengolahan makanan balita yang bergizi serta memasarkan produk olahannya sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Arfiani Nur Khusna.

Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat akan pentingnya kandungan gizi pada makanan dan cara pengolahannya serta pemasaran produk makanan tersebut.

Hal itu sebagai upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, khususnya dalam mencapai kehidupan yang sehat dengan terpenuhinya gizi pada balita.

Luaran dari program ini adalah buku edukasi gizi dan pengolahan makanan balita untuk membantu masyarakat dalam mengawasi pertumbuhan gizi balita, aplikasi menu makanan gizi balita berbasis android, website pemasaran dan publikasi di Jurnal Internasional.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow