Mahasiswa Fakultas Farmasi UAD Yogyakarta Raih Juara Pertama "Chemistry in Festival" Tahun 2018 di Mataram NTB

Mahasiswa Fakultas Farmasi UAD Yogyakarta Raih Juara Pertama "Chemistry in Festival" Tahun 2018 di Mataram NTB

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Dalam rangka menyalurkan ide-ide kreatif, inovatif dan solutif dari mahasiswa seluruh Indonesia, Himpunan Mahasiswa Program Studi Kimia FMIPA Universitas Mataram pada 22-25 November 2018 adakan lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa Tingkat Nasional “Chemistry in Festival” (Chemist) tahun 2018 tingkat mahasiswa D3/S1 seluruh Indonesia.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Tema yang diangkat revitalisasi peran pemuda dalam merealisasikan SDGs 2030 melalui pemanfaatan sumber daya alam lokal. Adapun subtemanya adalah energi, kesehatan, lingkungan, teknologi, agrokompleks.

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta terdiri dari Desty Restia Rahmawati (angkatan 2016), Diar Winanti (angkatan 2016) dan Riska Nurkhasanah (angkatan 2017), meraih juara pertama dengan hadiah tropi, uang pembinaan sebesar Rp 3 juta dan sertifikat, mengalahkan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang meraih juara II, Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta juara III, Institut Teknologi Surabaya (ITS) sebagai juara harapan I dan Universitas Negeri Surakarta (UNS) meraih juara harapan II.

Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Mahasiswa (LKTIM) “Chemistry in Festival ” di Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), seleksi tahap paper diikuti 86 tim (tiap tim ada 3 mahasiswa) dari 30 universitas. Sedangkan seleksi tahap final ada 15 tim yang lolos dari 11 perguruan tinggi.

Kali ini, tim dari Fakultas Farmasi UAD Yogyakarta yang diketuai Desty Restia Rahmawati dan dibawah bimbingan Siti Fatmawati Fatimah, MSc, Apt, membuat inovasi buah mengkudu (morinda citrsfolia) dan herba meniran (phyllanthus niruri) menjadi obat Hepatitis B.

Adapun keunggulan dari inovasi yang dibuat mahasiswa Fakultas Farmasi UAD Yogyakarta ini, buah mengkudu yang mengandung senyawa scolopetin sangat efektif sebagi unsur antiperadangan dan antialergi. “Sedangkan akar dan daun herba meniran kaya senyawa flavonoid yang antibakteri sangat tinggi,” terang Desty.

Adanya sentuhan teknologi nano itu, membuat partikel semakin kecil dan dapat menghantarkan obat pada sel yang sakit. “Selain itu, obat ini tidak merusak sel yang sehat,” terang Desty.

Melalui pengajuan karya berjudul “Moraphy: Prospek Kombinasi Buah Mengkudu (Morinda Citrafolia) dan Herba Meniran (Phyllanthus Niruri) dengan Formula Nanoenkapsulasi Berbasis Kitosan dan Pektin sebagai Inovasi Strategis Targeted Drug Delivery System untuk Terapi Hepatitis B yang Menjanjikan”, mereka bertiga sudah melakukan penelitian lebih lanjut dan spesifik. “Dengan uji praklinis serta dapat menjadi sediaan yang dipatenkan,” terang Dr Hari Susanti, M.Si, Apt, Wakil Dekan Fakultas Farmasi UAD Yogyakarta, hari ini, mewakili Dekan Dr Dyah Aryani Perwitasari, PhD, MSc, Apt.

Menurut Hari Susanti, dalam persiapan dan pelaksanaan lomba itu, mereka melakukan pembagian tugas dengan cermat, koordinasi tidak putus, saling bersinergis, mengerahkan seluruh kemampuan akademik dan nonakademik yang dimiliki.

“Juga berusaha semaksimal mungkin dan mengevaluasi, minta bimbingan dengan sungguh-sungguh, optimis, terus belajar keras dan terus selalu berdoa,” kata Hari Susanti, yang didampingi Danang Sukantar, SPd, MPd (Kabid Pengelolaan dan Pengembangan Kemahasiswaan Bimawa UAD).

Disampaikan Desty, persiapan untuk membuat proposal itu sangatlah cepat. “Waktu itu, saya menerima informasi ada lomba dari teman dan juga menemukan leaflet dari media sosial. Kemudian, kami bertiga lantas mempersiapkan untuk ikut lomba,” kata Desty.

Waktu itu, untuk bahan lomba dengan mencari di jurnal dan referensi lain tentang buah mengkudu dan tanaman herba meniran. “Akhirnya, kami buat proposal yang mengombinasikan kedua bahan untuk terapi Hepatitis B,” papar Desty, yang juga belajar presentasi dan membuat prototipenya.

Seperti disampaikan Dr Hari Susanti, Fakultas Farmasi UAD dan universitas akan memberikan fasilitas penelitian lebih lanjut dan spesifik. Bahkan, sampai dilakukan uji praklinis dan klinis serta diusahakan untuk dipatenkan. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow