LPPM UAD Gelar Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat

LPPM UAD Gelar Seminar Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan Seminar Nasional Hasil Pengabdian kepada Masyarakat pada Sabtu (26/11). Seminar digelar secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan secara langsung lewat kanal YouTube UAD.

Seminar nasional ini merupakan kegiatan yang rutin diadakan oleh LPPM UAD dan agenda hari ini menjadi kali kesepuluh terselenggaranya acara. Tema yang diusung adalah โ€œPeran Perguruan Tinggi dalam Menjaga Sustainability Lingkungan Sosial dan Ekonomi dalam rangka Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakatโ€.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. selaku ketua panitia penyelenggara seminar dalam sambutannya menyampaikan bahwa pengabdian masyarakat merupakan salah satu kewajiban dosen dalam pengembangan Tri Dharma Perguruan Tinggi. โ€œOleh karena itu, UAD memberikan wadah kepada para dosen untuk menampilkan dan mempresentasikan hasil pengabdiannya selama ini,โ€ jelas Rina.

Acara dibuka oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UAD Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D. menuturkan kunci untuk pembangunan berkelanjutan (sustainability development) adalah generasi masa kini dan masa depan. โ€œSesuai dengan tema yang diusung, bahwa dalam melakukan pembangunan sosial dan ekonomi, kelestarian lingkungan harus tetap dijaga,โ€ ujar Rusydi

Seminar nasional menghadirkan Prof. Dr. Ir. Winarni Monoarfa, MS., Staf Ahli Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia sebagai keynote speaker Sedangkan untuk plenary speaker, diisi oleh Bupati Bantul Abdul Halim Muslih dan Dosen Teknik Kimia UAD Dr. Eng. Suhendra, S.T., M.Sc.

Dalam paparannya, Winarni Monoarfa menyampaikan mengenai visi menuju Indonesia 2045, agenda 2030 Sustainable Development Goals (SDGs) dan target Nationally Determined Contribution (NDC), serta peran perguruan tinggi dalam menjaga ke lingkungan sosial dan ekonomi.

Menurutnya, dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 terlihat jelas bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.

โ€œHal ini menunjukkan 3 poin penting yaitu bahwa manusia merupakan bagian dari ekosistem yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan hidup, yang kedua adalah hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta yang ketiga adalah kita melakukan corrective action yang dilakukan terus-menerus oleh pemerintah. Dalam hal ini untuk pemenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat,โ€ jelas Winarni.

Sementara itu, tren dunia menuju 2045 merupakan tantangan yang sangat besar, misalnya seperti demografi global, urbanisasi dunia, peranan emerging economies, keuangan internasional, kelas menengah, persaingan sumber daya aam (SDA), perubahan iklim, dan teknologi. Adapun pilar pembangunan Indonesia 2045 adalah pembangunan manusia dan penguasaan ilmu pengetahuan maupun teknologi, pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pemerataan pembangunan, serta pemantapan ketahanan nasional dan tata kelola kepemerintahan. Melihat hal ini, Indonesia mempunyai strategi yang luar biasa, didukung oleh peluang bonus demografi yang akan membuat Indonesia makin maju dalam agenda-agenda penting di dunia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai agenda 2030 (SDGs). Tujuan SDGs merupakan pembangunan yang menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat, keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, kualitas lingkungan hidup, pembangunan yang menjamin keadilan, dan terlaksananya tata kelola. SDGs telah menjadi ketangka bersama stakeholders untuk mencapai kesejahteraan bersama yang berkelanjutan. Oleh karena itu, terdapat lima prinsip SDGs yaitu people, planet, prosperity, peace, dan partnership.

Tak ketinggalan, Winarni juga menjelaskan mengenai potensi perguruan tinggi dalam mendorong pembangunan berkelanjutan. Tri Dharma Perguruan Tinggi dan kontribusinya dalam SDGs di bidang penelitian dapat berupa penelitian terkait SDGs, inovasi dan solusi, penelitian interdisiplin dan transdisiplin, peningkatan kapasitas peneliti, serta evidence-based analysis.

Selanjutnya pada bidang pendidikan meliputi pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan, mobilisasi generasi muda, serta peningkatan pemahaman dan kapasitas. Kemudian pada bidang pengabdian masyarakat meliputi fasilitator dan katalisator keterlibatan publik, dialog dan aksi lintas-sektor, advokasi masyarakat, juga peningkatan komitmen para pemangku kepentingan. Gaya hidup ramah lingkungan konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab harus dapat diterapkan sejak di lingkungan kampus, serta inovasi green campus dapat menjadi inspirasi bagi seluruh sivitas untuk bisa diduplikasi dalam kehidupan dan aktivitas keseharian. (*)

Sumber: Humas UAD

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow