Jam Main Kita Lestarikan Budaya Sekaligus Memberikan Hak Anak
YOGYAKARTA — Kids jaman now, sempat menjadi trending topik di berbagai media. Slogan tersebut disematkan kepada anak-anak generasi Z yang lahir dan tumbuh berkembang dengan memanfaatkan internet.
Dan, anak-anak itu lebih memilih bermain dengan gawai dibandingkan permainan tradisional daerahnya.
Kondisi itu mendorong salah satu tim Penelitian Kerjasama Perguruan Tinggi (PKPT) antara PG PAUD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) untuk menggali permainan tradisional dan mengembangkannya melalui proses pembelajaran.
Tim PKPT dengan ketua Avanti Vera Risti P., M.Pd bekerjasama dengan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyab pada Ahad, 22 Juli 2018 lalu, menyelenggarakan kegiatan “Ayo Dolanan!”.
Hal itu sebagai bentuk diseminasi hasil penelitian. Dan, kegiatan itu juga dilakukan sebagai bentuk dukungan gerakan sosial #JamMainKita.
Gerakan sosial itu digagas oleh Lembaga Perlidungan Anak Indonesia (LPAI) dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan anak Indonesia. “Sekaligus melestarikan nilai budaya dan tradisi daerah yang sudah banyak dilupakan anak generasi Z,” kata Avanti Vera Risti P., M.Pd, yang menambahkan hal itu karena lebih suka bermain dengan gawai.
Menurut Avanti, kegiatan “Ayo Dolanan!” juga diselenggarakan untuk menyambut Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tanggal 23 Juli.
Dalam kegiatan itu dihadiri oleh anak-anak dan orangtua dari berbagai wilayah di Kota Yogyakarta. Dan pada kesempatan itu pula anak bebas memilih dan bermain permainan tradisional yang telah disediakan: cublak-cublak suweng, dakon, ular naga, jamuran, sondah mandah, gotri legendri, dan lompat tali.
Tim PKPT berharap, dengan kegiatan itu anak memiliki kesempatan untuk bermain secara aktif. “Agar anak dapat membangun pengetahuan diri atau self knowneledge dan mengembangkan ketrampilan sosial,” pungkas Avanti Vera Risti, Senin (23/7/2018). (Affan)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow