Teknik Kimia UAD Yogyakarta Adakan Research Collaboration dengan Perguruan Tinggi Luar Negeri
YOGYAKARTA — Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta adakan Research Collaboration dengan Flensburg University, Technische Universitat Berlin, dan Leipzig University (Germany) pada 9 – 28 Desember 2019 dalam bentuk penelitian dan konferensi.
Adapun yang melakukan kegiatan itu adalah mahasiswa Teknik Kimia UAD: Mar’atul Husna, Tifanny Rizka Ariandi dan Lia Septianingsih.
Tujuannya untuk memperluas jejaring (network) penelitian mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dengan Flensburg University, Technische Universitat Berlin, Leipzig University (Germany) dan sesama ilmuwan sebidang di Jerman.
“Sehingga akan tercipta pemanfaatan sumber daya dan sarana bersama antarlembaga secara berkesinambungan,” terang Mar’atul Husna, Selasa (10/12/2019).
Selain itu adalah eningkatkan kemampuan mahasiswa UAD Yogyakarta di bidang penelitian untuk bekerjasama dengan Flensburg University, Technische Universitat Berlin, dan Leipzig University (Germany).
Juga meningkatkan pengakuan internasional (international recognition) bagi penelitian yang dilakukan, meningkatkan mutu penelitian mahasiswa UAD Yogyakarta dan jumlah publikasi ilmiah dalam jurnal ilmiah internasional bereputasi.
Mahasiswa UAD Yogyakarta menyampaikan “Nutrients Potential for In Vitro Fertilisation (IVF) Patients using Docosahexaenoic Acid (DHA) from Marine Microalgae and Capsulated from Eucheuma Cottonii Seaweed”.
In Vitro Fertilisation (IVF) adalah salah satu treatment efektif bagi pasangan yang memiliki masalah kemandulan.
Menurut data statistik dari World Health Organisation (WHO), pada tahun 2010 terdapat 48.5 juta pasangan di seluruh dunia tidak dapat memiliki anak. Di mana sekitar 2 persen mengalami infertilitas primer dan 10.5 persen mengalami infertilitas sekunder.
Dalam mensukseskan treatment IVF, docosahexaenoic acid (DHA) merupakan salah satu komponen penting dalam awal reproduksi, termasuk peningkatan fekunditas, pematangan oosit serta embrio implementation.
Minyak ikan merupakan salah satu sumber DHA saat ini. Namun tantangan kerusakan lingkungan menyebablan kesulitan supply minyak ikan berkualitas dan aman dari pencemaran. Oleh karena itu, riset ini mengajukan sumber DHA yang digunakan berasal dari marine mikroalga dengan spesies Aurantiochytrium yang dikaji memiliki kemurnian DHA tinggi.
Aurantiochytrium yang ditemukan di daerah tropis — seperti pada hutan mangrove Indonesia — memiliki karakteristik unik, di mana dapat menghasilkan DHA sebesar 30-35 persen.
DHA merupakan asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan oleh tubuh. Sayangnya, tubuh manusia tidak dapat memproduksi DHA sendiri. Padahal, DHA diperlukan dalam program IVF. Oleh karena itu, dalam riset ini dibuat suatu suplemen DHA dari Aurantiochytrium yang dikemas dalam suatu cangkang kapsul berbahan dasar rumput laut spesies Eucheuma Cottonii. Suplemen itu juga kaya akan serat karena cangkang kapsul yang terbuat dari rumput laut. (*\)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow