Kampus

Kampus

MediaMU.COM

May 2, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang
Breaking
Resmi Dikukuhkan, Dua Guru Besar UMY Fokuskan Pemberlakuan Hukum dan Identitas Keislaman di Indonesia Lebih dari 30 Negara Siap meriahkan Festival Budaya Internasional UMY Syawalan Jadi Momentum UMY Silaturahmi dengan Guru BK SMA/MA/SMK Se-DIY Pertama Kali! UAD akan Adakan Shalat Idulfitri di Lapangan Bola UMY Berikan 1700 Bingkisan Idulfitri kepada Guru TK ABA dan Muhammadiyah Tim Dosen UAD Dampingi Usaha Pasir Kucing BUMKal Hargomulyo Gunung Kidul Dosen Vokasi UMY Tingkatkan Pengelolaan Keuangan PMI di Taiwan Bertambah Tiga, Guru Besar UMY Kini Jadi yang Terbanyak di Antara PTS se-DIY Lima Mahasiswa UMY Lolos Seleksi Indonesian International Student Mobility Awards 2024 Dalam Industrial Gathering Forum, Lulusan UMY Dinilai Memuaskan Oleh Mitra Kerja UMY Buka Peluang Kerja Sama Baru Dalam Kunjungannya ke Brunei Darussalam UKM Tapak Suci UMY Rebut 6 Emas & Gelar Pesilat Terbaik Ramadhan Hadir Lagi, Mahasiswa Penuhi Kajian Masjid KH Ahmad Dahlan UMY UMY Bagikan 5000 Takjil kepada Mahasiswa Secara Drive Thru Selama Ramadhan Kompetisi Robotik Jadi Ajang Teknik Elektro UMY Wujudkan Indonesia Emas Respons Perubahan Iklim dan Hubungannya dengan Sektor Konstruksi, Wasekjen PII Beri Pesan 38 Insinyur Baru UMY Untuk Jaga Lingkungan UAD Kembali Pelopori Pemberian Jabatan Fungsional Tenaga Kependidikan Jadi Tujuan Wisata, UMY Ajak Siswa SMA Nikmati Suasana Berkuliah di UMY 1.253 Mahasiswa UMY Diwisuda, LLDIKTI : Sukses Tak Hanya Soal Ijazah Tapi Juga Kecerdasan Mental Dengan Program ‘Polisi’ Tim KKN UAD Tingkatkan Minat Literasi Anak-anak

RS UAD Resmi Punya Direktur Millenial

dr. Muallim Hawari, M.M.R. Direktur Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan (RS UAD) Periode 2022-2024. Sumber: Humas UAD

YOGYAKARTA Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan (RS UAD) telah memiliki direktur yang baru, yakni dr. Muallim Hawari, MMR, menggantikan dr Irni Sofiani, MMR. yang menjabat pada periode 2020-2022. Muallim resmi dilantik pada Kamis (1/9), di Auditorium Kampus 1 UAD, Jl Kapas, Semaki, Yogyakarta.

Pelantikan dihadiri oleh Direktur PT. Adi Multi Husada Drs. M. Safar Nasir, M.Si., bersama dengan Komisaris Utama Dr Kasiyarno, M.Hum., Rektor UAD Dr. Muchlas, M.T., Ketua MPKU PWM DIY dr. H. Ahmad Faesol, Sp.Rad, M.Kes. dan Ketua PDM Sleman, H. Harjaka.

Dalam sambutannya, Muallim yang menerima amanah itu, menyebutnya sebagai sesuatu yang tidak ringan, karena sebagai sebuah pertanggungjawaban yang besar. Pada kesempatan yang sama pula, Muallim juga mohon bimbingan, masukan dan arahan agar bisa menjalankan amanah tersebut dengan baik.

“Ke depan akan ada pengembangan RS UAD untuk bisa berkontribusi dan berpartisipasi dalam mendidik calon dokter dari UAD, menjadi sarana pembelajaran keilmuan bagi prodi di UAD serta memberikan sarana dan prasarana terbaik bagi pelayanan masyarakat,” kata Muallim.

Baginya, perubahan regulasi sangat luar biasa saat ini. Untuk itu RS UAD harus belajar dan bergandengan tangan demi menjawab tantangan global. Berkaitan dengan hal tersebut Muallim meminta semua stakeholder bekerja dengan sebaik-baiknya.

“Seirama dan menyatukan langkah demi pengembangan RS UAD ke arah lebih baik lagi,” tandas Muallim yang akan menjabat hingga 31 Agustus 2024.

Irni Sofiani yang menjabat Direktur RS UAD periode sebelum Muallim, melaporkan pencapaian selama bertugas yakni terkait eksistensi dan reputasi RS UAD di masyarakat, pelayanan medis, pemasaran dan hubungan masyarakat, jejaring mitra, perizinan regulasi RS, sumber daya manusia (SDM), serta mengenai keuangan. Ia juga memaparkan beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan bersama UAD.

“Di antaranya pengabdian dengan masyarakat, magang mahasiswa S2 Psikologi UAD, serta kegiatan lainnya. Harapannya, program-program tersebut dapat diteruskan oleh direktur yang baru,” jelas Irni dalam sambutannya.

Komisaris Utama PT. Adi Multi Husada, Kasiyarno, berharap kepada Direktur RS UAD yang baru untuk bekerja dengan maksimal, dalam meningkatkan dan mengelola RS UAD secara meluas.

Bahkan, Kasiyarno juga mengusulkan agar nama rumah sakit tidak lagi RS UAD. “Tapi Rumah Sakit Ahmad Dahlan agar kesannya bukan rumah sakit untuk praktek,” kelakar Kasiyarno.

Selain itu, di sekitar RS UAD terdapat banyak kompetitor sangat bagus. Sehingga tidak mudah untuk mempertahankan eksistensi. Menurut Kasiyarno, RS UAD masih jauh dari harapan dan perlu upaya serius membangun komunikasi dengan lingkungan. (*)


Wartawan: Dzikril Firmansyah

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here