PERAGAWATI ALA BURUH GENDONG PASAR BERINGHARJO

PERAGAWATI ALA BURUH GENDONG PASAR BERINGHARJO

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Biasanya, fashion show kental dengan tampilan serba glamour, diwarnai aksi para model cantik berlenggak-lenggok di atas panggung cat walk.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Namun, hal itu tidak berlaku di pasar tradisional Beringharjo Yogyakarta. Tak ingin kalah, para buruh gendong pasar Beringharjo pun unjuk gigi layaknya peragawati dalam lomba fashion show buruh gendong, Kamis siang (5/4/2018).

Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta kerjasama dengan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil menyita perhatian pengunjung pasar Beringharjo sekaligus mengundang gelak tawa.

Di pendopo pasar Beringharjo sebanyak 51 buruh gendong pun tak tanggung-tanggung menjadi peragawati dadakan. Ibu-ibu yang berusia 50-70 tahun itu tampil penuh percaya diri di tangga pendapa pasar Beringharjo yang ada di sisi timur.

Mereka beraksi pamer mode pakaian layaknya model di ajang fashion show festival. Dan buruh gendong yang kesehariannya tidak lepas dari hiruk-pikuk pasar Beringharjo ini memeragakan aksi bagaimana teknik gendong yang benar.

Unik namun juga menggelitik melihat aksi para buruh gendong ini. Mereka menggendong menaikki tangga kemudian kembali turun, berjalan penuh senyum lebar di muka. Sesekali mereka pun bergaya di depan kamera alias narsis.

Ketua panitia, Ryan Budi Nuryanto, mengklaim, acara yang ia gawangi itu menjadi yang pertama di Yogyakarta, bahkan di Indonesia. Dan penilaiannya pun bukan didasarkan pada kecantikan atau penampilan modelnya.

“Tapi yang dinilai adalah teknik gendong yang benar serta penampilannya saat menggendong,” kata Ryan yang menjelaskan mereka tampil secara natural tanpa riasa.

Acara unik yang dihelat dalam rangka milad ke-22 Fakultas Farmasi UAD ini, juga dilengkapi dengan kegiatan periksa kesehatan gratis, pijat refleksi gratis dan fashion show digagas khusus untuk para wanita perkasa tersebut.

Dekan Fakultas Farmasi UAD, Dyah Aryani Perwitasari, mengatakan, pihaknya sengaja memilih buruh gendong sebagai wujud pengabdian masyarakat. Maka, tema kegiatan ini adalah โ€œbakti Farmasi untuk para Kartini perkasa dari Beringharjo”.

Selain dalam rangka memperingati Milad ke-22 Fakultas Farmasi UAD, acara ini sekaligus untuk memperingati hari kesehatan sedunia dan hari kartini.

Menuru Dyah, buruh gendong adalah salah satu pekerjaan yang kurang banyak mendapat perhatian. “Dan kita lihat ada banyak perempuan lansia yang seharusnya tak boleh bekerja berat secara kesehatan,” kata Dyah, yang ingin memberikan perhatian pada komunitas yang belum banyak tersentuh dengan pemeriksaan kesehatan gratis: tekanan darah, asam urat, gula darah dan pijat refleksi.

Sementara itu, Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi, yang ikut menyaksikan aksi para buruh gendong itu, mengapresiasi kegiatan tesebut.

Heroe berharap, acara yang digagas Farmasi UAD membawa manfaat bagi para buruh gendong.

“Kami mengapresiasi dan semoga bisa membawa manfaat bagi para buruh, bisa menyegarkan sekaligus memberikan manfaat,โ€ ucap Heroe Poerwadi. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow