Pendidikan Fisika UAD Selenggarakan Seminar Kebencanaan

Pendidikan Fisika UAD Selenggarakan Seminar Kebencanaan

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan seminar “Budaya Sadar Bencana dan Kesiapsiagaan Bencana Alam”, Ahad (31/1). Kegiatan webinar dikuti 51 peserta terdiri dari mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. Seminar merupakan kolaborasi HMPS Pendidikan Fisika dengan Kelompok Studi Andromeda. Pada acara ini terkumpul donasi Rp 1.971.000 untuk disalurkan kepada korban bencana alam di Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat.

 Pemateri, Dholina Inang Pambudi, M.Pd., menyampaikan upaya mitigasi dalam bencana alam. Dosen Prodi PGSD UAD yang juga Kepala Pusat Studi Mitigasi dan Penanggulangan Bencana (PSMPB) UAD ini bahkan menyebut peserta webinar termasuk pahlawan pengurangan risiko bencana alam.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Budaya sadar bencana dan kesiapsiagaan bencana alam sangat penting untuk dibahas dan didiskusikan, karena upaya mitigasi penanggulangan bencana alam di Indonesia masih rendah. Bahkan, Undang-Undang penanggulangan bencana alam di Indonesia dikeluarkan tahun 2007.

Dholina juga menyampaikan, Indonesia adalah negara yang indah, banyak potensi alam. Di sisi lain, potensi ancaman bencana alamnya tinggi dan beragam. Indonesia memiliki 127 gunung berapi aktif. Sebanyak 13 persen gunung berapi di dunia ada di Indonesia.

Selain itu, tambah Dholina, Indonesia dilalui jalur pertemuan tiga lempeng tektonik, yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Hal-hal itu menjadi salah satu alasan mengapa Indonesia banyak memiliki daerah rawan bencana. Bencana alam yang terjadi di negeri ini seperti gempa, tsunami, erupsi gunungapi, banjir, dan tanah longsor.

“Itulah mengapa kita harus menerapkan budaya sadar bencana serta kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Pendidikan dan penyadaran tidak akan dapat menghentikan bencana, namun pendidikan dan penyadaran akan membantu mengurangi risiko bencana,” tegas Dholina.

Menurut Dholina, membangun kesiapsiagaan bencana memang tidak semudah membalikan telapak tangan. Kapasitas diri perlu ditingkatkan dengan menambah pengetahuan serta pemahaman tentang upaya penanggulangan dan mitigasi bencana alam, antara lain dengan mengenali ancaman, sehingga bisa mengurangi risiko.

Secara keseluruhan, peserta cukup antusias mengikuti webinar tersebut, dibuktikan dengan banyaknya jumlah pertanyaan yang diajukan. Sebagai calon pendidik, mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika UAD dapat menjadi penggerak perubahan budaya sadar bencana di masyarakat. Webinar berpotensi ditindaklanjuti dengan program kerja yang dilakukan bersama dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam melakukan mitigasi bencana. (hr)


Sumber berita: Rilis UAD

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow