Pemkot Yogyakarta Berkomitmen dalam Pengentasan Kemiskinan

Pemkot Yogyakarta Berkomitmen dalam Pengentasan Kemiskinan

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Agar masyarakat bisa berdaya, hidup sejahtera dan bisa menurunkan angka kemiskinan di Kota Yogyakarta, maka Pemerintahan Kota (Pemkot) Yogyakarta terus berkomitmen dalam pengentasan kemiskinan.

“Dan berbagai cara pun telah dilakukan,” tandas Drs Heroe Poerwadi, Wakil Walikota Yogyakarta, yang menambahkan belum lama ini Pemkot Yogyakarta berinovasi dengan program anyarnya: program gandeng gendong berbasis kampung.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Menurut Heroe Poerwadi, hal itu seperti program “do it kampung” dan kemudian “dodolan kampung”.

Di depan peserta kegiatan yang diadakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta di Hotel Dafam, Sabtu (15/9/2019), Wakil Walikota Yogyakarta mengatakan, di Kota Yogyakarta yang memiliki 170 kampung memiliki kekhasan wilayah masing-masing.

Dari beberapa program yang sudah dilaksanakan itu, diklaimnya mampu mengentaskan angka kemiskinan di Kota Yogyakarta, dari 7,25 persen pada 2018 menurun hingga 6,09 persen sampai awal 2019 ini.

Maka, hal itulah yang mendorong Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Perlindungan Anak (DPMPPA) Kota Yogyakarta melakukan inovasi melalui “dodolan kampung”.

Hal itu, kata Heroe Poerwadi, merupakan implementasi dari program “gandeng gendong” yang turunannya menjadi “do it kampung”.

Dikatakan Heroe, hal itu apa yang bisa dilakukan oleh kampung dan apa yang kampung bisa hasilkan. “Sehingga bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat,” tandas Heroe Poerwadi.

Wakil Walikota Yogyakarta menjelaskan, program “dodolan kampung” mempunyai tiga makna dengan nama-nama yang mengangkat kearifan lokal: do dolan neng kampung, dodolan kampung dan ngedol kampung.

Do dolan neng kampung adalah bermain ke kampung, mengenalkan kampung ke publik dan anak cucu, menghidupkan kampung sebagai sarana silaturahmi.

Dodolan kampung berarti menjual seluruh potensi yang berada di kampung, baik UMKM maupun wisatanya. “Sehingga memacu kreatifitas kampung,” tandas Heroe Poerwadi.

Sedangkan ngedol kampung adalah membuat branding kampung. “Sehingga menarik pihak di luar kampung untuk berpartisipasi di kampung,” papar Heroe Poerwadi.

Untuk dodolan kampung, menurut Heroe Poerwadi, telah dijalankan sejak akhir 2018. Dan setiap Jum’at, tim konco kampung keliling dari kampung ke kampung untuk melihat potensi dari setiap kampung.

Tim konco kampung itu melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, mulai dari asosiasi lembaga pemberdayaan masyarakat kelurahan (LPMK), kecamatan setempat, dan tokoh masyarakat.

Tim konco kampung adalah hasil swadaya. Tidak ada anggaran operasional dari APBD Kota Yogyakarta. “Dan  murni inovasi baru dengan berswadaya,” tandas Heroe Poerwadi.

Gabungan tim konco kampung ini yang turun ke kampung-kampung untuk melihat potensi-potensi kampung seperti: pemberdayaan, pembangunan, peran serta dan kebudayaan masyarakat yang sudah dilakukan.

Tim konco kampung sampai saat ini sudah mendatangi lebih dari 45 kampung dari 170 kampung di 45 kelurahan se-Kota Yogyakarta.

Ditargetkan seluruh kampung bisa didatangi tim konco kampung selama tahun 2019 ini, seminggu sekali. Paling tidak hal itu membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun untuk melihat semua kampung.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat DPMPPA Kota Yogyakarta, Retnaningtyas, menjelaskan, dengan adanya potensi-potensi kampung yang sudah dilakukan oleh masyarakat akan mempermudah Pemkot Yogyakarta dalam memberikan solusi. Termasuk memetakan potensi tiap kampung.

“Sehingga nantinya program dari OPD yang masuk ke kampung itu bisa tepat sasaran,” papar Retnaningtyas.

Program-program yang akan dimasukkan di kampung itu pun disesuaikan dengan potensi yang ada sehingga yang program masuk tinggal membesarkan kembali.

Salah satu kampung yang dinilai sudah menjalankan dodolan kampung adalah kampung wisata Giwangan. Dilewati aliran Kali Gajah Wong, warga masyarakat melaunching kapal wisata Taman Pleretan Tirta Wolulas Kali Gajah Wong. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow