Kampus

Kampus

MediaMU.COM

May 12, 2024
Otomatis
Mode Gelap
Mode Terang

Kuliah Perdana MPGV UAD, Direktur SMK Sosialisasikan Kurikulum Merdeka Belajar

Foto: Dzikril Firmansyah/mediamu.com

BANTUL – Magister Pendidikan Guru Vokasi Universitas Ahmad Dahlan (MPGV UAD) menggelar Kuliah Perdana di Amphitarium Gedung Utama Kampus 4 UAD, Sabtu (19/3). Bertemakan “Kurikulum Merdeka di SMK: Implikasi untuk Guru dan Pembelajaran”, kuliah dihadiri Direktur Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd., sebagai narasumber dan diikuti 20 mahasiswa baru MPGV UAD.

Wardani menjelaskan bahwa Kemendikbud telah mengembangkan kurikulum sejak 1984. Seiring berjalannya waktu, kurikulum disesuaikan dengan kondisi terkini. Mulai dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 1994, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Kurikulum 2013, sampai Kurikulum Merdeka Belajar saat ini.

Terkait Kurikulum Merdeka Belajar, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud Ristek) telah mengujicobakan dengan paradigma baru. Prototipe kurikulum telah diujicobakan di 900 SMK Unggulan seluruh Indonesia.

Wardani menyebut keunggulan dari Kurikulum Merdeka Belajar:

  1. Lebih Sederhana dan Mendalam. Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru, dan menyenangkan.
  2. Lebih Merdeka. Tidak ada lagi program peminatan di SMA dan berhak memilih mata pelajaran yang sesuai dengan minat. Guru dapat mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik, sekolah memiliki kewenangan untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum, sehingga sesuai karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
  3. Lebih Relevan dan Interaktif. Pembelajaran melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual. Misalnya lingkungan, kesehatan, dan isu-isu lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

Ia juga memaparkan ide dan konsep pengembangan kurikulum untuk SMK. Konteks mata pelajaran teori/akademik diubah menjadi vokasional, diarahkan ke project based learning, ide kreatif, dan kewirausahaan, serta ada mata pelajaran pilihan, seperti digital marketing, multimedia, dan bahasa asing.

“Kurikulum itu dirancang secara kuat dan tajam. Intinya, kurikulum itu baik pada saatnya,” kata Wardani.

Rektor UAD, Muchlas, M.T., dalam sambutannya mengatakan, UAD berkomitmen mendidik guru vokasi yang memiliki kompetensi. Guru vokasi lulusan UAD bisa menyiapkan lulusan SMK bekerja sesuai bidang ilmu.

“Ini menjadi tantangan dan tugas dari para penggerak pendidikan vokasi agar mampu melakukan revitalisasi SMK sebaik-baiknya. Fungsi dari perguruan tinggi menyiapkan guru SMK agar memiliki kompetensi yang baik,” ujarnya.

Bekal pendidikan vokasi diharapkan dapat mengisi sektor-sektor pekerjaan yang tersedia. Jika tidak dapat menyiapkan usia produktif dengan sebaik-baiknya, maka yang terjadi bencana demografi. (*)

Wartawan: Dzikril Firmansyah
Editor: Heru Prasetya

Comment

Your email address will not be published

There are no comments here yet
Be the first to comment here