KKN Muhammadiyah Mengajar Berbasis IT Atasi Kekurangan Belajar Online
BANTUL — Pandemi Covid-19 bukan penghalang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk terus mengabdi kepada masyarakat sekitar, salah satunya melalui Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M). Lembaga ini untuk pertama kalinya menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Muhammadiyah Mengajar berbasis IT.
KKN tersebut merupakan metode pelaksanaan pemberdayaan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kulonprogo melalui teknologi informasi sebagai bentuk komitmen UMY dalam bentuk pengabdian. Penyelenggaan KKN dibuka bersamaan dengan launching website sekolah Muhammadiyah pada Senin 20 Juli 2020 serentak melalui aplikasi Zoom Meeting yang dihadiri 276 mahasiswa peserta KKN Muhammadiyah Mengajar serta perwakilan kepala sekolah Muhammadiyah di Kulonprogo.
Sekretaris Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. H. Agung Danarto, M.Ag., menyampaikan bahwa pengabdian yang dilakukan di tengah pandemi Covid-19 saat ini termasuk ikhtiar Muhammadiyah, yaitu gerakan ta’awun untuk negeri. Muhammadiyah memiliki amal usaha berupa sekolah cukup banyak dan masing-masing sekolah ada yang sudah berkembang hingga perlu dikembangkan dilihat dari standar kualitas sekolah yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting dilakukan pemerataan standar kualitas sekolah Muhammadiyah agar tidak banyak sekolah yang mengalami kesenjangan pendidikan.
“UMY dengan program KKN Muhammadiyah Mengajar ini sesuai tema ikhtiar Muhammadiyah tahun ini yaitu ta’awun dengan cara membangun networking atau jejaring antar amal usaha Muhammadiyah sehingga dapat integrasi dan interkoneksi demi mengembangkan pendidikan di sekolah Muhammadiyah,” kata Agung yang juga Ketua BPH UMY ini.
Sedangkan Rektor UMY, Dr. Gunawan Budiyanto, MP., IPM., yang membuka penerjunan KKN ini menyampaikan bahwa KKN Muhammadiyah Mengajar merupakan bentuk solusi yang ditawarkan UMY melalui pengabdian yang dilihat dari problematika orangtua dan anak selama belajar di rumah pada masa pandemi saat ini.
”Saat pandemi Covid-19 ini ketika anak dialihkan belajar di rumah, problematika yang ditemukan ternyata masih saja kebutuhan dasar siswa belum sepenuhnya siap. Seperti penyediaan jaringan internet dan hal ini menjadi kendala besar pada program pembelajaran daring,” kata Gunawan.
Permasalahan yang lain dalam pembelajaran daring adalah secara psikhis orangtua menjadi terganggu dan terbebani karena harus mendampingi anaknya, di sisi lain juga harus menafkahi keluarga. Oleh karena itu dari berbagai permasalahan yang dihadapi, melalui KKN Muhammadiyah Mengajar mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi yang terbaik untuk mengurangi permasalahan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan juga mendapatkan pengalaman dalam mengelola amal usaha Muhammadiyah.
KKN Muhammadiyah Mengajar merupakan KKN berbasis IT pertama kali pada tahun 2020 yang dilaksanakan dalam sistem daring dengan jumlah peserta KKN sebanyak 276 mahasiswa yang dibagi dalam 35 kelompok dan akan mendampingi 35 sekolah Muhammadiyah di Kulonprogo. Pada program ini UMY akan menghibahkan Website Dikdasmen PDM Kulonprogo yang akan menjadi media komunikasi, informasi pembelajaran, dan marketing sekolah Muhammadiyah di Kulonprogo. (*)
Sumber Berita: Rilis Biro Humas dan Protokol UMY
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow