Hadapi MEA: UMY Lakukan Pertukaran Mahasiswa

Hadapi MEA: UMY Lakukan Pertukaran Mahasiswa

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA — Program pertukaran mahasiswa yang kerap dilakukan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) merupakan bentuk nyata dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Pasalnya, ketika seseorang bisa pergi dan berinteraksi dengan orang asing, maka akan terjadi pertukaran informasi dan nilai yang didapatkan.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, MP, menyampaikan sejak beberapa waktu yang lalu pihaknya sudah melarang segala bentuk aktifitas seminar yang membahas MEA. “Karena yang hanya didapatkan oleh peserta adalah sertifikat dan sedikit ilmu saja,” tandas Gunawan Budiyanto.

Menyikapi hal itu, UMY sudah banyak membentuk program-program yang bisa menunjang mahasiswa dalam melakukan pendidikan di luar negeri. “Dan juga mendatangkan mahasiswa asing untuk belajar di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,” kata Gunawan usai melepas pertukaran mahasiswa, Kamis (10/1/2019), di Gedung Pascasarjana UMY.

Dan untuk kesekian kalinya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengirimkan puluhan mahasiswa untuk melakukan program pertukaran mahasiswa di negara yang tersebar di berbagai belahan dunia.

Dalam kurun waktu satu semester, 54 orang mahasiswa UMY akan mengenyam pendidikan di universitas: Spanyol, Thailand, Malaysia, Tiongkok, Korea Selatan, dan Taiwan.

Seluruh mahasiswa itu akan berangkat menuju negara tujuan dalam kurun waktu bulan Januari 2019 dan Februari 2019 secara bergiliran.

Pada kesempatan itu, Rektor UMY berharap kepada seluruh mahasiswa sebagai duta dari Islam, Indonesia, dan Persyarikatan Muhammadiyah.

Untuk itu, mahasiswa yang akan tersebar di negara yang memiliki populasi Muslim sedikit harus bisa menunjukkan nilai luhur dari Islam dan Indonesia. “Selama kegiatan ini berjalan juga harus bertindak sebagai pendakwah melalui akal, perkataan, dan juga perbuatan,” kata Gunawan. Ketika sudah berada di sana, menurut Gunawan, jangan malu untuk mengakui sebagai penganut Islam. “Tunjukkan hal-hal positif kepada semua orang, maka kalian akan menjadi duta yang baik bagi agama, negara, dan peryarikatan Muhammadiyah,” imbuh Gunawan Budiyanto.

Mahasiswa yang akan menjalani program pertukaran berasal dari berbagai fakultas yang ada di UMY: Fakultas Agama Islam, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, dan Fakultas Pendidikan Bahasa.

Mereka pun akan belajar di Asia University, Universidad Jaume, Tamkang University, Sun Moon University, Universiti Utara Malaysia, SIAS Internasional University, Internasional Islamic University Malaysia, Universiti Sains Islam Malaysia, Universiti Sains Malaysia, Thammasat University, Maejon University, Universiti Kebangsaan Malaysia, National Central University, dan Capitol Technology University.

Ditambahkan Yordan Gunawan, SH, MBA, MH selaku Kepala Urusan Internasional Lembaga Kerjasama UMY, seluruh mahasiswa yang akan belajar di mancanegara mendapatkan beasiswa yang diberikan UMY.

“Untuk itu, saya berpesan kepada seluruh mahasiswa untuk memanfaatkan waktu dengan baik, aktif dalam segala kegiatan maupun berbicara, dan bisa menjaga adab pergaulan,” kata Yordan Gunawan. Bagi Yordan Gunawan, mahasiswa yang belajar di mancanegara itu adalah perwakilan dari Islam, Indonesia, dan Muhammadiyah. “Maka kalian harus bisa memberikan informasi mengenai itu, karena semua orang butuh informasi dari kalian,” tandas Yordan Gunawan. (Affan)

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow