ads
UMY Terima Penghargaan Kampus Tanpa Rokok dari Menkes

UMY Terima Penghargaan Kampus Tanpa Rokok dari Menkes

Smallest Font
Largest Font

BANTUL โ€“ Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menorehkan prestasi, kali ini dalam hal lingkungan. Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang berkampus di Jalan Brawijaya (Ringroad Barat) Tamantirto, Kasihan, Bantul, tersebut menerima penghargaan Kampus Sehat, Kategori Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Lingkungan Kampus dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penghargaan diserahkan Wakil Menteri Kesehatan, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, diterima Faris Al-Fadhat, Ph.D. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan AIK di Aula Kementerian Kesehatan RI, Kamis (8/6). Selain UMY, satu perguruan tinggi lain yang memperoleh penghargaan kampus tanpa rokok adalah Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Rektor UMY ditemani salah satu anggota Tim Kampus Sehat Senyaman Taman UMY, dr. Iman Permana, M.Kes., Ph.D.

โ€œKami sangat senang atas penghargaan ini, karena bagian dari penghargaan atas upaya UMY untuk menciptakan kampus sehat senyaman taman yang sudah dicanangkan beberapa tahun terakhir ini,โ€ jelas Faris, Senin (12/6).  

Kebijakan kawasan kampus tanpa rokok di UMY telah diterapkan sejak lama dengan menerapkan larangan merokok di area kampus dan terus mengampanyekan kampus antirokok dengan mendirikan unit-unit pendukungnya.  

โ€œSudah kami terapkan beberapa tahun, tidak hanya satu dua tahun terakhir, tapi sudah cukup lama. Yang pertama, kami sudah punya kebijakan rektor tentang bebas asap rokok di kampus. Tidak boleh merokok di dalam lingkungan kampus. Kampus harus steril dari rokok,โ€ katanya.

Kedua, UMY mendukung kampanye antirokok dengan mendirikan unit-unit pendukung. Misalnya ada Muhammadiyah Steps yang mengampanyekan bahayanya asap rokok, bahayanya tembakau dan lain-lain. Juga unit pendukung yaitu Tim Kampus Sehat Senyaman Taman, mengampanyekan untuk berhenti merokok dengan memasang poster baliho yang mendorong agar mahasiswa itu hidup sehat.

Program kampus tanpa rokok telah disosialisalisakan kepada dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Menerapkan peraturan disiplin mahasiswa tentang larangan merokok, mengimbau dosen-dosen dan tendik agar tidak merokok dalam aktivitas sehari-hari di kampus, serta memberikan teguran kepada siapapun yang didapati merokok di area kampus.  

โ€œOrang merokok atau tidak itu haknya mereka, tapi kami berharap mereka tidak merokok di area kampus. Karena kami ingin membuat kampus UMY ini sebagai kampus sehat dan hijau,โ€ tutur dosen Prodi Hubungan Internasional UMY ini.

Untuk terus mempertahankan UMY sebagai kampus tanpa rokok, lanjut Faris, UMY terus mengampanyekan dan mempertahankan kebijakan sebagai kampus sehat serta terus melakukan kontrol kesehatan kepada dosen dan mangadakan senam rutin untuk sivitas akademika.  

โ€œAgar kami bisa mempertahankan penghargaan ini, awareness terhadap kesehatan juga harus tetap tinggi. Paling penting sebenarnya bukan hanya kebijakan tapi kesadaran bahwa sehat itu penting. Kesadaran inilah yang bisa menjaga semangat kita untuk tetap menciptakan UMY sebagai kampus yang sehat ke depannya,โ€ pungkasnya. (*)


Berita ini diterima mediamu.com dari Biro Humas dan Protokol UMY

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow