UAD Terapkan Teknologi Rotary Dryer untuk Kualitas Herbal di Gerbosari

UAD Terapkan Teknologi Rotary Dryer untuk Kualitas Herbal di Gerbosari

Smallest Font
Largest Font

KULON PROGO – Di penghujung akhir tahun 2022, LPPM Universitas Ahmad Dahlan masih melaksanakan salah satu dharma perguruan tinggi. Kali ini melaksanakan Program Insentif Pengabdian kepada Masyarakat yang dikemas dalam Kegiatan Kemandirian Masyarakat (KKM) di desa Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo pada hari Sabtu (17/12).

Kegiatan ini dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi dengan nomor kontrak 496/E1/KS.06/2022 dan telah dilaksanakan beberapa jenis pelatihan. Seperti pelatihan pengemasan produk herbal, pembuatan minuman herbal yang berbentuk serbuk, pembuatan bumbu dari herbal alami, pembuatan teh celup dan pembuatan tepung mocaf.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Menurut penuturan Anton Yudhana, Ph.D. selaku Ketua Skema Kegiatan Kemandirian Masyarakat pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk herbal dari mitra, yakni anggota koperasi Wahana Mandiri Indonesia.

Hal senada juga disampaikan anggota tim pelaksana KKM Retnosyari Septiyani, S.TP., M.Sc. dan didampingi Wahidah Mahanani, S.TP., M.Sc. pelatihan ini seiring dengan trend perilaku masyarakat kembali mengkonsumsi bahan herbal alami yang multifungsi. Menurut keduanya, minuman herbal instan serta bumbu rempah alami menjadi produk yang selalu dibutuhkan masyarakat pada umumnya.

Sementara itu menurut Arsyad Cahya Subrata, S.T., M.T. selaku anggota tim KKM juga menjelaskan untuk menunjang kegiatan ini dilakukan diseminasi peralatan yang berkinerja dan mempunyai efisiensi tinggi dalam pengeringan bahan herbal. Peralatan tersebut antara lain mesin rotary dryer, mesin continuous band sealer, mesin kristalisasi, dan mesin grinder.

Testimoni dari para peserta pelatihan tersebut sangat senang mengikuti acara tersebut. Selain dapat ilmu pengolahan herbal, mereka juga mendapatkan bonus pengolahan pembuatan mocaf yang menjadi produk intermediet yang banyak dibutuhkan saat ini.

Pelatihan pembuatan mocaf didampingi Ridwan Budi Prasetyo dari instansi BRIN, dan saat ini kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan free gluten mendorong pertumbuhan demand produk mocaf. (*)


Rilis diterima dari LPPM UAD

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow