ads
UAD Berdayakan Masyarakat Kamulyan dengan Deterjen Ramah Lingkungan

UAD Berdayakan Masyarakat Kamulyan dengan Deterjen Ramah Lingkungan

Smallest Font
Largest Font

YOGYAKARTA –Tim dosen Fakultas Teknologi Industri bersama mahasiswa UAD menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dan praktik pembuatan deterjen ramah lingkungam berskala produksi pada hari Jumat (11/11). Penyuluhan dilakukan di Laboratorium Ergonomi Universitas Ahmad Dahlan yang diketuai oleh Tatbita Titin Suhariyanto, S.T., M.Sc. dengan mengajak ibu-ibu dari Bank Sampah Kamulyan, Brontokusuman, Yogyakarta sebagai bagian dari kemitraan.

Hayati Mukti Asih, ST., M.Sc., Ph.D. selaku pemateri menyampaikan bahwa buah lerak merupakan buah yang bentuknya mirip seperti kacang walnut. Manfaat dari buah lerak ini merupakan jenis buah antimikroba, aman untuk pembersih, dan cukup lembut untuk digunakan pada kulit sensitif, serta pakaian bayi.

Advertisement
ads
Scroll To Continue with Content

“Nah, kenapa kita harus beralih dari pembersih konvensional ke pembersih natural? Karena kebanyakan produk-produk konvensional mengandung senyawa kimia dan parfum sintetik yang bisa berbahaya oleh tubuh. Selain itu, beberapa deterjen juga mengandung microbeads (plastik),” ujarnya kepada peserta program.

Agar dapat mempraktikkan proses pembuatan detergen ramah lingkungan secara langsung, Muhammad Candra Ramadhan dan Akhmad Yofi Arifa dari FTI UAD telah menyiapkan bahan-bahan, seperti sari buah lerak, sabun minyak kelapa dan minyak sawit, pengental, dan lain-lain.

Program ini tidak hanya memberikan pelatihan pembuatan detergen ramah lingkungan, tetapi juga demonstrasi alat produksi detergen. Alat ini merupakan hasil penelitian yang dirancang oleh tim dosen dan mahasiswa Teknik Industri UAD.

“Pada kesempatan kali ini, kita akan mempraktikan proses pembuatan deterjen lerak ramah lingkungan yang akan dibantu oleh Rachma Tia Evitasari, S.T., M.Eng. dan mahasiswa UAD, dengan alat yang telah dikembangkan oleh Saudara M. Farhan Alwi. Jadi nanti ibu-ibu akan melihat dan ikut serta dalam proses pembuatannya,” ungkap Tatbita.

Adapun, alat yang dikembangkan ini bertujuan untuk membantu masyarakat Bank Sampah Kamulyan Brontokusuman mempermudah untuk memproduksi deterjen secara masal dan dapat dijual secara masal, sehingga diharapkan dapat menaingkatkan pendapatan bagi peserta program.

“Jadi, alat yang saya kembangkan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu kelistrikan untuk penggerak motor listirk yang nantinya kan menggerakan alat pencampur formula. Bagian kedua merupakan bagian pengapian sebagai sumber panas untuk merebus air dan formula deterjen tersebut. Saya harap dengan adanya pengembangan alat tersebut dapat membantu meringankan proses pembuatan deterjen ramah lingkungan.” ungkap Farhan.

Penyuluhan ini merupakan kegiatan ketiga, lanjutan dari kegiatan penyuluhan sebelumnya. Bakhriah Sufiatun, S.P., yang akrab disapa Upik, selaku Ketua Bank Sampah Kamulyan menilai kegiatan ini sangat menarik dan bermanfaat.

“Ya, sangat bermanfaat, jadi kami selalu berkegiatan di bank sampah, selalu berhubungan dengan lingkungan, karena ketika kita menggunakan deterjen lerak ramah lingkungan ini merupakan salah satu bentuk sadar akan lingkungan. Selain itu, kegiatan ini bermanfaat bagi masyarakat karena dapat memberikan tambahan pendapatn ketika nanti telah bisa memproduksi dan menjualnya,” ungkap Upik ketika ditanya.

Tim dosen dan mahasiswa Fakultas Teknologi Industri UAD berharap dengan adanya kegiatan tersebut masyarakat sadar terhadap lingkungan. Selain itu, masyarakat Bank Sampah Kamulyan bisa membuat deterjen lerak ramah lingkungan sendiri. (*)


Sumber: Tim Dosen dan Fakultas Teknologi Industri UAD

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow