SMK Muhammadiyah Berbah Sleman Galakkan Pendidikan Kedamaian
SLEMAN — Fenomena kekerasan di kalangan remaja menjadi masalah pelik yang belum terentaskan hingga saat ini.
Berbagai bentuk kekerasan remaja muncul dan berkembang dari sisi bentuk maupun frekuensinya.
Di Yogyakarta sendiri terkenal dengan bentuk kekerasan yang dilakukan oleh remaja, yaitu klithih. Korbannya pun semakin hari semakin meningkat.
Kekerasan zaman sekarang, yang terkenal dengan era disrupsi — yaitu online aggression — pelaku menyakiti orang lain tidak secara langsung, tetapi melalui media sosial.
Untuk itu perlu upaya berbagai pihak untuk mengantisipasi kekerasan yang dilakukan oleh remaja tersebut.
Berkaitan hal itu, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPMP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menggandeng salah satu sekolah mitra, SMK Muhammadiyah Berbah, untuk menggalakkan implementasi pendidikan kedamaian di lingkungan sekolah.
Pendidikan kedamaian itu sendiri berupaya untuk mengajarkan siswa tentang karakter cinta damai sehingga dorongan untuk menyakiti orang lain dapat mereka tekan.
Kegiatan ini dilakukan dengan cara melatih berbagai elemen SMK Muhammadiyah Berbah Sleman untuk mengimplementasikan program pendidikan kedamaian di lingkungan sekolah.
Kegiatan penguatan implementasi program pendidikan kedamaian ini dilakukan dalam waktu yang relatif lama: 1 April 2019 sampai 1 November 2019, didampingi langsung dosen-dosen dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UAD Yogyakarta.
Adapun dosen yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah: Dr Said Alhadi, M.Pd (ketua), Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd, Kons, dan Mufied Fauziah, M.Pd.
Dosen-dosen tersebut memiliki record penelitian di bidang pendidikan kedamaian. Dan pada saat ini berupaya mengimplementasikannya di sekolah.
“Kegiatan penguatan implementasi program pendidikan kedamaian dilakukan secara bertahap,” terang Dr Said Alhadi, M.Pd, Senin (18/11/2019).
Pertama, tim dosen dari LPPM UAD Yogyakarta memberikan penguatan terhadap pemahaman guru dan personel sekolah dalam bentuk implementasi pendidikan kedamaian di sekolah.
Ke dua, tim dosen dari LPPM UAD Yogyakarta memberikan pendampingan bagi guru dalam membuat perencanaan pembelajaran yang memuat nilai-nilai perdamaian. “Sehingga siswa dapat menginternalisasi nilai-nilai perdamaian dalam dirinya,” papar Dr Said Alhadi, M.Pd.
Ke tiga, digelar lomba zona damai, di mana siswa berlomba menghias kelas dengan tema perdamaian. “Upaya-upaya yang dilakukan itu diharapkan dapat menekan kekerasan yang sering dilakukan remaja dan dapat membantu guru untuk membelajarkan siswa tentang perdamaian,” papar Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd, Kons, didampingi bu Mufied Fauziah, M.Pd. (*\)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow