Sawah Tadah Hujan Tak Produktif di Musim Kemarau, Inilah Upaya LPPM UAD

Sawah Tadah Hujan Tak Produktif di Musim Kemarau, Inilah Upaya LPPM UAD

Smallest Font
Largest Font

GUNUNGKIDUL โ€“ Desa Pengkok di Kapanewon Patuk, Gunungkidul, memiliki kondisi alam yang khas. Lahan keringnya 27,6%, sedangkan 75,1% sawah didominasi sawah tadah hujan. Pada musim kemarau petani tidak melakukan aktivitas. Karena pertanian merupakan matapencaharian pokok sehingga hal tersebut berdampak pada pendapatan masyarakat.

Untuk itu Tim Insentif LPPM program PKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berupaya memberikan solusi atas keadaan tersebut dengan membangun penampungan air dan optimalisasi lahan kering dan pekarangan warga. Salah satunya dengan melakukan Focus Group Discussion untuk meningkatkan kesepahaman bersama mengenai pengelolaan sumber air.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Tim pengabdian terdiri dari 4 dosen dengan disiplin ilmu berbeda, yaitu dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu Dr. Dini Yuniarti, S.E., M.Si., CIQnR (Ekonomi Pembangunan) dan Indah Shofiyah, S.E., M.Sc (Akuntansi), serta dari Fakultas Teknologi Industri yang terdiri dari Utaminingsih Linarti, S.T., M.T (Teknik Industri), dan Okka Adiyanto, S.TP., M.Sc (Teknik Industri). Kegiatan ini didukung lima mahasiswa dari berbagai keilmuan.

Pengabdian masyarakat ini merupakan implementasi dari Hibah Program Insentif yang didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek tahun 2022.

FGD dilaksanakan Selasa (20/12) dihadiri komponen masyarakat Desa Pengkok, terdiri dari Kelompok Tani, Kelompok Wanita Tani, dan PKK. Kegiatan ini untuk mengetahui potensi, harapan dan kendala yang ada di Desa Pengkok, sehingga dapat mengetahui hal-hal yang diperlukan dan dapat ditingkatkan secara maksimal.

Dari FGD dapat diketahui bahwa di desa tersebut terdapat berbagai potensi, yaitu alam dan tanah subur, lahan pekarangan yang masih luas, hasil bumi, arang. Namun adanya kendala kurang pemahaman serta pengetahuan, pemasaran, pengolahan hasil bumi, sehingga belum ada makanan atau olahan yang menjadi khas desa tersebut yang menarik perhatian luar untuk memaksimalkan potensi setempat.

Keadaan menjadi lebih pelik lagi ketika musim kemarau, dimana masyarakat tidak dapat mengolah lahan yang ada karena keterbatasan pasokan air sehingga masyarakat harus mencari penghasilan lain.

FGD menghasilkan kesepahaman bersama mengenai pentingnya bak tampung air dan optimalisasi pekarangan. Hal ini tentunya akan mendukung keberhasilan program Tim Pengabdian Masyarakat UAD melakukan program-program penyediaan pembangunan bak tampung air dan program optimalisasi lahan pekarangan. (*)

Berita diterima mediamu.com dari LPPM UAD

Wartawan: Dzikril Firmansyah

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow