Rendah, Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Institusi Keamanan

Rendah, Tingkat Kepercayaan Masyarakat terhadap Institusi Keamanan

Smallest Font
Largest Font

BANTUL — Tingkat kepercayaan masyarakat Timor Leste terhadap institusi keamanan termasuk rendah. Masyarakat lebih mempercayai institusi informal seperti veteran Falintil, uma lisan, dan gereja, dibandingkan kepada negara. Topik ini diangkat dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Dr. Sugito, S.IP., M.Si., dalam disertasinya berjudul โ€œPeran Institusi Informal dalam Sektor Keamanan di Timor Leste Tahun 2000-2012โ€.

Sugito meraih gelar doktor setelah melakukan sidang terbuka promosi doktor di Ruang Amphiteater E6, Gedung KH. Ibrahim, UMY, Sabtu 8 Agustus 2020. Dengan predikat cumlaude, ia menjadi doktor ke-32 dari Program Doktor Politik Islam, Ilmu Politik, UMY.

Advertisement
Scroll To Continue with Content

Ketika mengerjakan disertasi, Sugito datang langsung ke Timor Leste selama 20 hari. Ia bertemu dengan masyarakat yang mewakili veteran Falintil, uma lisan, dan gereja. โ€œTujuan saya melakukan penelitian ini untuk mengetahui peran institusi informal dan bagaimana relasi antara institusi formal dengan informal di Timor Leste berkaitan isu keamanan,โ€ tambah dosen Hubungan Internasional UMY ini lagi.

Hasil penelitian,  Sugito menemukan fakta bahwa PBB benar-benar gagal melakukan reformasi keamanan di Timor Leste karena keterbatasan kapasitas problem solving yang dimiliki dan adanya kerumitan permasalahan di negara tersebut. Adanya institusi informal yang bersifat toxic dan tonic menjadi penyebab lain dari kegagalan PBB.

Kegagalan ini bisa ditutupi oleh gereja yang berperan sebagai mediator untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat melalui nilai-nilai ketuhanan. Uma lisan juga memiliki peran hampir sama dengan gereja, namun melalui nilai-nilai animisme yang masih dipegang masyarakat Timor Leste.

โ€Sebaiknya PBB mulai membangun kembali citranya dengan melakukan pendekatan dan menggandeng institusi yang bersifat tonic,โ€ jelasnya.

Prosesi sidang terbuka ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Sebagai ketua sidang Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., sekretaris sidang Ir. Sri Atmaja P. Rosyidi, M.Sc.Eng., Ph.D., P.Eng.IPM., promotor Prof. Dr. Tulus Warsito, M.Si., copromotor Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., dan beberapa penguji yaitu Prof. Dr. Phill. Al Makin, S.Ag., M.A., Dr. Dafri Agussalim, M.A., Dr. Sri Yunanto, M.Si., dan Dr. Zuly Qodir, M.Ag. (*)


Sumber berita: Rilis Biro Humas dan Protokol UMY

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow