Peningkatan Nilai Jual Rempah Gerbosari Menggunakan Pengeringan Modern
KULONPROGO — Desa Gerbosari yang terletak di Kapanewon Samigaluh merupakan sentra herbal di Kulon Progo. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melakukan pendampingan dan pemberian keterampilan bagi manajemen dan staff Wahana Mandiri Indonesia (WMI) di Desa Gerbosari dimulai sejak Bulan Mei 2022. Program pendampingan ini dikemas dengan tajuk Pengabdian kepada Masyarakat (PKM).
Program ini diketuai oleh Anton Yudhana dengan beranggotakan beberapa dosen serta mahasiswa lintas program studi yaitu Teknik Elektro, Bisnis Jasa Makanan, Teknik Kimia dan Teknologi Pangan. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kualitas pengolahan rempah-rempah yang ada di Gerbosari dengan pendanaan dari LPPM UAD pada anggaran Tahun 2022.
Anton Yudhana mengatakan โNilai jual rempah-rempah perlu ditingkatkan dengan dimulai dari proses pengolahan yang benarโ ujarnya, Senin (3/10). Metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi industri herbal digunakanlah metode pengeringan dengan memanfaatkan teknologi pengeringan modern berbasis solar dome. Teknologi pengeringan ini dilengkapi dengan pemantauan kelembaban, suhu, dan tingkat pencahayaan yang terpantau secara daring melalui internet.Rempah-rempah dikeringkan menggunakan solar dome dalam kurun waktu yang relatif singkat.
Retnosyari Septiani, selaku dosen Bisnis Jasa Makanan mengatakan jika kegiatan ini menjadi peluang besar untuk dapat mengembangkan dan meningkatkan taraf ekonomi warga. Beliau juga menjelaskan kepada staff WMI tentang pentingnya branding untuk meningkatkan hasil penjualan yang dapat dilakukan. Retnosyari telah memberikan pelatihan pemasaran produk yang sudah jadi baik dalam negara maupun mancanegara.
Anggota tim lain, Adi Permadi dan Wahidah Mahanani menambahkan untuk menjadi pengusaha di bidang herbal harus diawali dengan manajemen yang baik dan totalitas. Tidak lupa dalam paparannya Adi Permadi menyelipkan nilai-nilai Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai karakteristik UAD. Manajemen WMI dan staff disarankan untuk terus menjaga keistiqomahan dalam menjaga shalat dan ibadah lainnya. Dengan ibadah yang dilakukan secara konsisten dan ikhlas diharapkan nantinya akan meningkatkan etos kerja dan produktivitas.
Siswanto sebagai manager program WMI menyatakan program ini sangat menjanjikan dan yakin dapat dilanjutkan dengan program-program peningkatan keterampilan yang lain.
โKami berharap dengan adanya teknologi ini dapat membantu meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi rempah-rempah sehingga dapat menunjang kesejahteraan staf, keluarga dan masyarakat sekitar,โ ujarnya.
Dengan melihat sumber daya rempah-rempah yang melimpah di wilayah Samigaluh diharapkan dapat menjadi sentra industri herbal dari DIY. (*)
Sumber: Tim Pengabdian UAD
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow