Pelatihan Antiradikalisme bagi Mahasiswa UAD Yogyakarta
YOGYAKARTA — Sikap-sikap radikal bisa dimiliki siapa saja yang memiliki kepentingan dan keinginan untuk merongrong keutuhan NKRI.
Hal itu dikatakan Wakil Rektor III Bidang Kehidupan Kampus, Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Abdul Fadlil, MT, berkaitan tentang antiradikalisme
Untuk itu, kata Abdul Fadlil, perlunya ditanamkan kepada mahasiswa selaku penerus bangsa untuk memiliki rasa tanggung jawab yang kuat dalam menjaga keutuhan dan persatuan bangsa ini.
“Di zaman sekarang harus pandai-pandai memfilter informasi yang masuk melalui berbagai media secara cermat dan cerdas,” kata Abdul Fadlil, Kamis (26/12/2019).
Merebaknya paham radikalisme dan aksi terorisme, mendorong UAD Yogyakarta untuk meminimalisir ancaman tersebut terhadap generasi muda dan mahasiswa di lingkungan UAD Yogyakarta.
Salah satunya dengan memberikan materi tentang bahaya radikalisme dan terorisme serta hubungannya dengan keutuhan NKRI.
Berkaitan hal itu, sebanyak 140 orang mahasiswa UAD Yogyakarta pada 24 Oktober 2019 lalu ikuti pelatihan antiradikalisme di Kampus IV UAD Jl Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.
Kegiatan yang diadakan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD Yogyakarta untuk memberi pemahaman yang lebih kepada mahasiswa soal antiradikalisme.
Diharapkan para peserta jeli dalam menanggapi isu-isu terkini terkait dengan paham radikal. Sebagai insan intelektual harus mengambil peran untuk ikut membantu pemerintah dalam menangkal paham radikalisme yang saat ini telah masuk ke dunia pendidikan, khususnya kampus.
Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD Dr Dedi Pramono, M.Hum menyampaikan, UAD Yogyakarta sejak awal sudah menangkal bahaya paham radikalisme. Dan ini merupakan langkah kemajuan awal bagi mahasiswa dalam berpikir cerdas demi terselamatnya generasi di masa yang akan datang.
Para mahasiswa UAD harus diberi pendidikan antiradikalisme. Karena mereka merupakan generasi penerus yang akan menjadi penentu keberlangsungan negara di masa yang akan datang. Dan, mereka tidak boleh terpapar hal-hal negatif.
Disampaikan Danang Sukantar, M.Pd, Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) UAD, melalui kegiatan ini mahasiswa bisa terhindar dari paham radikal dan terorisme. “Persatuan dan kesatuan adalah hal utama yang harus dipertahankan bila Indonesia ingin menjadi negara adidaya,” kata Danang. (Anne Rochmawati)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow